aprilhatni.com
aprilhatni.com

Mengenal Apa Itu Tier dalam Data Center, Tingkatan, dan Fungsinya

apa itu tier pada data center
Teknologi seperti VPS murah terus berkembang dengan pesat dan semakin banyak orang yang mengandalkan data center untuk menyimpan dan mengelola data mereka. Di dunia data center, terdapat istilah “tier” yang sering digunakan. 

Saat Anda ingin menggunakan layanan hosting data center, salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan adalah tingkat tier yang ditawarkan. Namun, apakah Anda sudah memahami apa itu tier dalam data center dan bagaimana klasifikasinya?

Memahami spesifikasi tier sangat penting ketika memilih layanan hosting, karena tingkat tier yang berbeda memiliki dampak besar terhadap tingkat keamanan data yang disimpan di server. Oleh karena itu, memilih tier yang tepat menjadi keputusan krusial. Memilih tier yang tepat bukan hanya soal keamanan, tetapi juga berkaitan dengan keandalan dan efisiensi operasional data center.

Lalu, apa saja tingkatan tier dalam data center dan fungsi-fungsinya? Sebelum masuk ke pembahasan tersebut, mari kenali lebih dalam apa itu tier.

Mengenal Apa Itu Tier

Dalam data center, tier mengacu pada standar dan klasifikasi yang menggambarkan tingkat kualitas dan ketersediaan infrastruktur pada sebuah data center. Tingkatan tier ini menunjukkan seberapa baik data center mampu menyediakan layanan tanpa gangguan serta memiliki redundansi yang diperlukan untuk menjaga kelangsungan operasional. 

Semakin tinggi tingkatannya, semakin andal dan tersedia pula layanan yang diberikan oleh data center tersebut.

Uptime Institute, sebuah lembaga yang berfokus pada pengembangan standar untuk data center, adalah pihak yang pertama kali memperkenalkan konsep tier ini. Standar tier yang mereka kembangkan telah diakui secara luas di industri data center dan sering digunakan sebagai acuan dalam merencanakan, membangun, dan mengoperasikan data center yang berkualitas.

Tingkatan Tier dalam Data Center

Tier dalam data center terbagi menjadi 4 tingkatan, di antaranya berupa:

  • Tier 1: Basic Site Infrastructure

Tier 1 adalah level paling dasar dalam data center, dengan hanya satu jalur daya dan pendinginan. Akibatnya, jika terjadi pemadaman listrik atau gangguan pada sistem pendingin, downtime tidak dapat dihindari. Tier ini biasanya cocok untuk bisnis kecil dengan kebutuhan ketersediaan data yang tidak terlalu kritis.

  • Tier 2: Redundant Site Infrastructure Capacity Components

Tier 2 menawarkan keandalan yang lebih tinggi dibandingkan Tier 1, dengan beberapa jalur daya dan pendinginan, meskipun hanya satu yang aktif. Jika jalur utama gagal, sistem akan beralih ke jalur cadangan, namun masih ada kemungkinan downtime. Ini memberikan ketersediaan yang lebih baik daripada Tier 1.
fungsi tier

  • Tier 3: Concurrently Maintainable Site Infrastructure

Tier 3 menyediakan beberapa jalur daya dan pendinginan yang aktif secara bersamaan, sehingga jika satu jalur gagal, data center tetap beroperasi tanpa downtime. Tingkat ketersediaan ini sangat cocok untuk organisasi yang bergantung pada data center untuk operasional mereka.

  • Tier 4: Fault Tolerant Site Infrastructure

Tier 4 adalah level tertinggi, dengan redundansi penuh yang memungkinkan data center menoleransi kegagalan tanpa downtime. Semua jalur daya dan pendinginan aktif secara bersamaan, dan sistem dirancang untuk menangani segala jenis kegagalan. Tier ini ideal untuk perusahaan besar yang memerlukan ketersediaan data yang sangat tinggi.

Fungsi Tier dalam Data Center

Fungsi tier dalam data center mencakup beberapa aspek penting. Pertama, tier menilai keandalan dan ketersediaan infrastruktur, membantu organisasi menentukan tingkat redundansi yang dibutuhkan.

Kedua, tier memandu perencanaan infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan, mengurangi risiko downtime. Ketiga, tier menjadi acuan investasi, di mana tingkatan yang lebih tinggi memerlukan dana lebih besar.

Selain itu, tier mengukur keandalan layanan, menunjukkan risiko downtime yang lebih rendah. Keempat, tier juga meningkatkan kepercayaan pelanggan melalui infrastruktur yang andal. 

Terakhir, tier mendukung pemulihan bencana dengan mempercepat pemulihan operasional melalui redundansi yang lebih baik.

Kesimpulan

Kesimpulannya, pemahaman tentang tier dalam data center sangat penting dalam menentukan keandalan dan ketersediaan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung operasional bisnis.

Memilih tier yang tepat membantu organisasi dalam mengurangi risiko downtime, meningkatkan keandalan layanan, dan memastikan investasi yang sesuai dengan kebutuhan.

Dengan menggunakan standar tier, seperti yang diperkenalkan oleh Uptime Institute, perusahaan dapat merencanakan dan membangun data center yang efisien dan andal. 

Untuk memastikan kualitas dan keandalan yang optimal, Anda bisa mempercayakan kebutuhan data center Anda kepada layanan terpercaya dari DomaiNesia, termasuk jika Anda membutuhkan Jasa Pembuatan Website yang andal untuk menunjang operasional bisnis Anda.

Semoga bermanfaat, ya.
Thank you and have a nice day!

Post a Comment