Dalam dunia investasi Reksadana, ada banyak jenis strategi yang bisa Anda terapkan. Salah satunya adalah strategi sell on strength dan buy on weakness. Dua prinsip ini bisa membuka peluang besar bagi Anda untuk menerima profit yang maksimal.
Dari arti katanya, Anda mungkin sudah mendapatkan gambaran mengenai dua bentuk strategi tersebut. Namun mari cari tahu lebih banyak lagi apa sebenarnya yang bisa Anda lakukan melalui konsep sell on strength, buy on weakness ini.
Mengenal Strategi Sell on Strength, Buy on Weakness
Sell on strength merupakan sebuah bentuk strategi konservatif yang cukup aman untuk diterapkan oleh investor. Di sini Anda akan melakukan penjualan aset ketika tren harga cenderung meningkat, sehingga potensi keuntungan cukup tinggi.
Namun tidak hanya itu, Anda juga bisa menjual aset ketika harga sedang mengalami penurunan atau koreksi, sehingga bisa menghindari reversal. Dalam posisi ini mungkin nilai profitnya lebih kecil namun efektif menghindari kerugian lebih besar.
Sementara itu buy on weakness merupakan strategi untuk membeli aset ketika nilainya sedang turun. Biasanya investor akan melakukan pembelian ketika sudah mencapai level support tertentu.
Perlu diketahui bahwa dalam menerapkan cara investasi Reksadana ini, seorang investor tidak langsung menjual aset saat harganya turun. Investor akan menjual aset ketika nilainya sudah mencapai titik level support tertentu dan punya tanda-tanda akan terjadi reversal.
Artinya, investor akan menjual aset yang memiliki sinyal adanya pembalikan arah dari downtrend menuju uptrend. Tapi hati-hati karena tidak semua aset yang ada di titik support akan berbalik arah, bisa saja terus bergerak ke bawah.
Itulah mengapa dibutuhkan analisis yang mendalam untuk menjalankan strategi tersebut. Investor tidak bisa langsung jual dan beli saat harganya dirasa pas. Namun harus ada analisis yang tepat sehingga keuntungan bisa optimal.
Penerapan Strategi Sell on Strength, Buy on Weakness
Sell on strength dan buy on weakness menjadi pilihan cara investasi Reksadana yang bisa mengoptimalkan keuntungan Anda. Namun dua strategi ini harus dijalankan dengan tepat dan berdasarkan pertimbangan yang matang.
Meskipun terlihat mudah, namun strategi ini sebenarnya butuh analisis yang matang. Mari cari tahu apa saja yang harus dilakukan jika Anda ingin menerapkan strategi sell on strength, buy on weakness.
Sell on Strength
Saat ingin menerapkan sell on strength, maka Anda tidak bisa melihat status harga aset hanya dalam satu waktu. Bisa saja harga aset mengalami kenaikan namun kembali turun secara terus-menerus.
Dalam strategi ini ada 2 cara yang bisa Anda lakukan supaya risiko kerugian tidak begitu besar. Pertama, tentu saja Anda harus melakukan analisis resisten dengan tepat demi mengoptimalkan keuntungan.
Anda bisa menggunakan gabungan analisis candlestick serta indikator support resistance di sini. Nantinya bisa dicari tahu mana jenis Reksadana dengan harga resisten yang sesuai dengan ekspektasi Anda.
Selanjutnya Anda juga bisa menerapkan persentase dari keuntungan yang ingin diraih. Misalnya, Anda ingin menjual aset investasi dengan profit minimal sebanyak 5%.
Jika Anda sudah memiliki nilai minimal persentase keuntungan yang ingin dicapai, maka pengambilan keputusan jadi lebih mudah. Cara ini jauh lebih baik daripada Anda harus menunggu sampai aset mencapai harga resisten tertentu.
Cara yang kedua ini dinilai jauh lebih aman dan bisa jadi pilihan jika Anda tidak ingin mengambil risiko terlalu besar. Bahkan cara ini dinilai jauh lebih efektif untuk menyelamatkan nilai keuntungan yang ingin Anda terima.
Buy on Weakness
Berikutnya ada strategi buy on weakness yang juga tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Menurut teorinya, Anda perlu membeli aset ketika harganya mencapai posisi terendah. Namun tidak semudah atau sesederhana yang Anda bayangkan.
Investor pemula yang belum berpengalaman mungkin akan menganggap bahwa dalam strategi ini dia bisa membeli aset apapun asal harganya murah. Padahal pemilihan jenis asetnya harus tepat dan tidak hanya memperhatikan harga.
Sangat disarankan untuk memilih jenis aset yang harganya masih ada di sekitar titik support. Ini menandakan bahwa aset tersebut masih memiliki tekanan beli yang cukup kuat dan bisa memberi keuntungan di waktu yang akan datang.
Situasi ini menunjukkan bahwa aset tersebut memiliki potensi untuk mengalami kenaikan harga setelah adanya penurunan. Secara otomatis, Anda akan mengeluarkan modal yang lebih kecil untuk mendapat profit yang besar.
Investasi Aman untuk Potensi Profit Maksimal Bersama Tim Ahli
Bersiaplah untuk melakukan investasi Reksadana secara aman demi potensi keuntungan maksimal bersama perbankan prioritas DBS Treasures. Ada beragam jenis kemudahan yang akan Anda temukan jika berinvestasi di sini.
Dana investasi akan sepenuhnya dikelola oleh Manajer Investasi profesional yang sudah bermitra dengan DBS Treasures. Anda bisa mengoptimalkan profit investasi dengan lebih mudah dan efektif.
Transaksi investasi juga jauh lebih mudah untuk dilakukan berkat adanya Aplikasi digibank by DBS. Mulai dari registrasi SID (Single Investor Identification) hingga melakukan jual beli maupun switching aset.
Anda juga akan mendapat kesempatan untuk didukung analisis pasar terkurasi dari tim ahli finansial yang akan mengomunikasikannya. Dapatkan peluang terkini yang sudah disesuaikan dengan profil risiko dan kebutuhan portofolio Anda, dimotori Artificial Intelligence/Machine Learning (AI-ML).
Insight tersebut dilengkapi solusi terkurasi terkait investasi (Grow) dan asuransi (Protect), sehingga Anda dapat cepat dan yakin berinvestasi melalui media sesuai preferensi.
Mulailah langkah investasi Reksadana Anda dengan strategi yang tepat sesuai tujuan finansial bersama DBS Treasures. Klik di sini untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.
Dulu saat ingin investasi, saya membaca info kalau reksadana paling aman. Terutama Reksadana Pasar Uang. Padahal harus ada trik jitu juga ya, Mbak.
ReplyDeleteTermasuk walau teorinya membeli saat harga rendah, lalu menjual saat harga tinggi, tapi tidak boleh sembarang juga membeli. Harus cek ricek juga yang akan dibeli.
keliahatannya mudah tapi menerapkannya rasanya sulit ya perlu analisa yg pas ah lebih baik konsultasi sm ahlinya aja deh di DBS Treasure
ReplyDeleteNah bener banget beli apapun pas murah itu bisa bikin boncos. Makanya perlu pilih-pilih aset juga, ya. Makasih sharingnya, Kak.
ReplyDeletedulu awal kenalan dengan investasi aku beraninya RDPU. karena low risk hehe. maklum waktu itu masih belajar jadi nggak berani coba-coba yang high risk
ReplyDeleteWalau kudu perlahan daku membaca tentang Reksadana ini, tetapi bisa dipelajari ya, apalagi jadi salah satu instrumen invest juga
ReplyDeletekupikir ya investasi reksadana tuh nggak perlu pake strategi segala. karena low risk kan. ternyata ada strateginta juga ya.. belajar lagi nih kudu
ReplyDeleteWah, penting banget nih mengenal sekaligus menerapkan Strategi Sell on Strength, Buy on Weakness dalam dunia investasi reksadana. Apalagi kalau tahu bakal ada potensi keuntungan maksimal yang didapat bersama perbankan prioritas DBS Treasures.
ReplyDeleteKelihatannya gampang ya kak, ternyata setelah baca puyeng juga. Harus paham saat-saat yang pas untuk jual atau beli saham reksadana. Kudu langsunh praktek biar pengalaman langsung jalan yak
ReplyDeleteSebuah prinsip dasar saat investasi di reksadana dan saham nih. Sbrnya jd patokan di semua brg sih. Beli di saat murah, jual di saat tinggi.
ReplyDeleteMasalahnya, ga segampang itu utk menentukan posisi ini. Ada yg udh beli di harga murah, eh ternyata hrganya malah trs terus. Amsyong dah.
Mknya kita hrs bikin toleransi posisi cut loss biar kerugian ga mkn parah. Kecuali yakin fundamental.perusahaan bgs ya. Hold lbh lama bakal lbh bgs tuh. Tp seberapa kuat kita menahan di saat hrga trs turun/di saat hrga udh naik ketinggian?
Investasi reksadana yang tergolong aman dan mudah pun harus memiliki strategi yang jitu. Jual di saat harga ningkat, beli di saat turun.
ReplyDeletedari dulu pengen banget investasi reksadana sayangnya belum begitu paham sistem kerjanya, jadi masih saya pelajari, dna baca artikel mba APril jadi nambah banyak pengetahuan saya soal reksadana ini
ReplyDeleteIya banget sii..
ReplyDeleteInvestasi jadi menguntungkan kalau memerhatikan tren naik turunnya penjualan dan pembelian ini. Bisa mulai dari newbie menggunakan Aplikasi digibank by DBS.
Investasi reksadana harus bljr sama ahlinya kak, lebih teliti penjelasan dan hitung keuntungannya.
ReplyDeleteJgn smpe salah memilih,
Harus tahu ini supaya enggak keliru memilih investasi
ReplyDeletesoalnya banyak juga jenisnya reksadana
Wah benar benar butuh analisis yang mendalam dan jam terbang tinggi untuk memahami suatu aset ada di posisi mana sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat. Kudu belajar strateginya nih..
ReplyDeleteLumayan lebih paham nih akhirnya soal Sell on Strength, Buy on Weakness. Buy on weakness gak boleh dilakukan sembarangan ya. Noted banget kak. Waaah digibank sekarang ada layanan DBS Treasure buat investasi ya kak. Keren banget
ReplyDeleteSell on strength dan buy on weakness sepertinya mudah sekali untuk diaplikasikan. Akan tetapi bagaimana pun juga tetap membutuhkan proses panjang untuk bisa menguasai strategi ini
ReplyDeleteDBS ternyata ada reksadananya juga ya mba? Aku baru tahu. perlu dipelajari nihh, soalnya aku jg pengen invest ke reksadana gituuuu
ReplyDelete