Acap kali kita berpikir untuk menjadikan diri kita seperti yang diharapkan orang lain. Selain itu, kita pun sering kali hanya berpikir tentang kelemahan dan kekurangan yang ada dalam diri kita. Hingga akhirnya kita melupakan betapa pentingnya kita memandang diri kita sebagai sosok yang berharga dan istimewa.
Love yourself first, and everything else falls in line. You really have to love yourself to get anything done in this world.” - Lucille Ball
Sehingga, menjadikan kita asing terhadap jiwa kita sendiri, bahkan hingga membencinya. Padahal setiap orang memiliki keistimewaan tersendiri, yang tentu saja berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Senang sekali membandingkan diri dengan orang lain, “Ah, aku ini apa sih? Hanya remahan Rempeyek. Beda dengannya yang multitalenta, pinter masak, jago nge-MC. Selain itu juga multitasking, bisa masak sambil sambil memandu rapat online .” hehe… misalnya saja begitu.
Akhirnya apa yang terjadi? Kita menjadi terpuruk sendiri, padahal kita memiliki kelebihan lain yang belum tentu dimiliki oleh orang lain, namun kita nggak menyadari itu.
Nggak percaya? Coba deh ikutan Tes Bakat atau Talent Mapping. Yakin deh, Anda pasti terkejut, semacam nggak percaya. “Yang, bener? Ternyata aku punya bakat menulis ya. Oh, ternyata aku punya bakat ilustrasi, ya…” Misalnya saja seperti itu, hehe…
Ok! Kita kembali lagi ke topik awal. Coba bayangkan saja, jika kita merasa tidak berharga, terpuruk, pastinya hal ini akan menghambat produktivitas. Kita tentunya akan larut dalam kesedihan, dan tidak akan bahagia. Siapa yang rugi? Kita sendiri, ya nggak? Padahal kita masih mempunyai tanggung jawab terhadap keluarga (anak/suami/istri) atau yang lainnya.
Oleh karena itu, pentingnya menerima diri kita dan mencintai diri kita (Self Love). Dengan tujuan agar kita mendapatkan kebahagiaan. Sejatinya, kebahagiaan diri adalah ada pada diri kita.
Apa itu Self Love?
Istilah self love atau ada yang menyebut love yourself memiliki kesamaan makna, yaitu tentang bagaimana kita menerima dan mencintai diri sendiri. Self love diartikan sebagai sebuah kondisi di mana kita dapat mengapresiasi diri ketika mampu bertindak ke arah yang mendukung perkembangan fisik, psikologis, dan spiritual diri.
Misalnya mulai menerima kekurangan dan kelebihan, memiliki rasa kasih sayang terhadap diri sendiri, lebih fokus terhadap tujuan hidup yang dimiliki, serta hidup secara puas melalui usaha yang telah dilakukan (Khoshaba, 2012).
Menurut psikolog Deborah Khoshaba Psy.D, self love adalah keadaan apresiasi terhadap diri sendiri yang bersifat dinamis, yang tumbuh dari tindakan yang mendukung pertumbuhan fisik, psikologis, dan spiritual kita.
Pernyataan tersebut menunjukkan bagaimana kita sebagai seorang individu harus menerima apa pun dari diri kita, berusaha menghargai diri sendiri dari segala aspek yang ada pada dalam diri kita, yang terlihat maupun tidak terlihat.
Dari pengertian yang sudah paparkan oleh para ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa Self Love merupakan suatu keadaan di mana kita sebagai individu dapat menerima segala aspek yang ada dalam diri kita, aspek positif maupun negatif, aspek yang terlihat maupun tidak terlihat. Serta keadaan di mana kita dapat mengapresiasi diri sendiri atas semua hal yang telah dilakukan.
Konsep Self Love
Perlu diingat! Self Love tidaklah sama dengan egois. Misalnya orang-orang yang terpengaruh iklan, influencers, dan lingkungan pergaulan tertentu, akhirnya memaksakan diri mendapatkan hal serupa tanpa mempertimbangkan apakah itu cocok atau tidak dengan diri mereka.
Kita pastinya pernah mengalami hal serupa, bukan? Nah, jika itu yang dialami, maka itu bukanlah Self Love, melainkan keegoisan kita yang bicara.
Self Love pun tidak sama dengan narsis, merasa dirinya paling baik dan benar, tidak senang mendapat kritikan, berbuat baik untuk dilihat orang lain, mudah marah, dan tidak mempedulikan perasaan orang lain. Ini yang dinamakan selfish (kebalikan dari self love).
Jenis-jenis Self Love
1. Self Awareness
Jenis Self Love yang pertama adalah Self Awareness. Self Awareness adalah kesadaran diri seseorang terhadap proses berpikirnya. Proses berpikir yang dimaksud adalah pemikiran individu, bagaimana pemikiran tersebut memengaruhi individu, dan bagaimana emosi memengaruhi tindakan individu.
Memiliki harga diri yang baik dapat membantu kita mengetahui cara merespons berbagai hal dan situasi secara efektif. Ini memungkinkan orang untuk menghindari situasi yang mereka anggap tidak nyaman. Tips yang dapat dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri diantaranya adalah membuat jurnal tentang pikiran, perasaan, dan tindakan.
2. Self Care
Jenis Self Love yang kedua adalah Self Care. Self Care merupakan perilaku yang dilakukan seseorang untuk menjaga kesehatannya. Setiap orang akan melakukan apa pun yang mereka inginkan untuk menjaga kesehatan. Misalnya saja dengan mendengarkan musik, menonton film, dan atau menghabiskan waktu bersama orang-orang tersayang.
3. Self Worth
Jenis Self Love berikutnya adalah Self Worth. Self Worth adalah keyakinan yang dimiliki seseorang tentang dirinya sendiri. Self Worth adalah persepsi bahwa kita berharga, terlepas dari pencapaian atau kualitas kita. Kita tidak harus memenuhi standar atau melakukan sesuatu yang istimewa untuk sampai ke tahapan diri ini berharga.
4. Self Esteem
Dan, jenis Self Love yang terakhir adalah Self Esteem. Berbeda dengan Self Worth, Self Esteem lebih kuat terkait dengan karakteristik diri dan prestasi. Self Esteem adalah saat kita merasa bahagia dan nyaman dengan diri kita yang sebenarnya, di mana berada, dan apa yang kita miliki.
Cara Melakukan Self Love
Menjalin hubungan dengan diri sendiri adalah hal yang paling penting di muka bumi ini (Stephanie Kang, seorang psikolog dari PsychCentral). Praktisnya, memiliki hubungan yang baik dengan diri sendiri akan membantu kita menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain, sekaligus menjadi langkah awal kesuksesan dalam hidup.
Tidak usah berlebihan untuk belajar mencintai diri sendiri. Namun memang, untuk memulainya kita harus lebih dulu mengenal siapa kita sebenarnya secara mendalam.
1. Penuhi Kebutuhan Diri (Passion)
Langkah awal untuk mulai mencintai diri sendiri adalah dengan memerhatikan kebutuhan fisik, rohani, psikis, dan mental kita (Julie Hanks, LCSW, terapis dari PsychCentral).
Mulai memprioritaskan aktivitas yang membuat kita senang dan bahagia. Aktivitas tersebut bisa melalui hal-hal kecil, misalnya menulis, jalan-jalan, berkebun, nonton film, ngemil, dan lain sebagainya.
2. Berbicara dengan Diri Sendiri (Self Talk)
Bicara sendiri (Self Talk) adalah cara sederhana untuk belajar mencintai diri sendiri. Dengan berbicara dalam hati atau bicara sendiri di kamar tidur, kamar mandi, atau di depan cermin, kita akan mulai menjalin persahabatan dengan diri sendiri.
Ketika berbicara sendiri, kita akan menempatkan diri sebagai orang lain yang berbicara dengan diri kita. Berbicaralah di depan cermin, sambil memeluk diri, “Wahai diriku, apa kabarnya kamu?”. “Kamu hebat lho, selamat ya atas pencapaianmu saat ini”. “Semangat terus untuk berkarya, jangan ragu untuk melangkah!”.
3. Menerima Diri Sendiri
Mencintai diri selanjutnya adalah dengan menjalin hubungan baik dengan diri sendiri bisa dengan menerima diri sendiri apa adanya, termasuk kekurangan dan kelebihan yang kita miliki. Rasa percaya diri akan muncul ketika kita memiliki pandangan yang baik terhadap kepribadian diri.
Keindahan, kecantikan, dan ketampanan yang sebenarnya tidak terlihat dari penampilan luar saja. Ketika kita merasa nyaman dengan diri sendiri, kita akan percaya diri dan berpikir bahwa cantik, tampan tidak berkaitan dengan paras yang elok, kulit putih, tubuh yang langsing, atau badan six pack, namun berkaitan dengan hati dan pikiran.
4. Kurangi Mengonsumsi Berita Negatif
Rasa keingintahuan yang mendalam terkadang menjerumuskan kita pada sumber negatif, salah satu yang populer saat ini bisa didapatkan melalui media sosial. Menyerap berita-berita tentang kebencian, kejahatan, atau kekerasan bisa membuat kita terbebani, merasa takut dan akhirnya membuat mental kita tidak sehat.
Oleh dari itu, mencintai diri dengan cara membatasi membaca berita-berita negatif yang bisa membuat berpikiran negatif. Buat jadwal screen time untuk media sosial dan perbanyak berinteraksi dengan orang-orang positif.
5. Jauhi Pertemanan dan Lingkungan yang Toxic
Mencintai diri dengan cara selektif memilih pertemanan. Pertemanan bisa memberikan energi yang baik atau energi yang buruk, maka kita harus bisa memilih pertemanan yang bermanfaat bagi diri kita. Singkatnya setiap individu berhak memilih berteman dengan siapa saja tanpa harus membencinya.
Bukan hanya pertemanan, lingkungan saat kita menjalani kehidupan juga ada yang memberikan energi positif dan ada juga yang memberikan energi negatif. Lingkungan dan pertemanan yang sehat akan membuat mental kita lebih sehat dan bahagia.
Berkumpul dengan orang-orang yang positif, penyayang dan penuh cinta, bisa menjadi sebuah keuntungan. Kita bisa terbawa suasana dan kebiasaan yang positif. Hal ini bisa membuat kita menjadi lebih baik.
6. Rayakan Kesuksesan Sekecil Apa pun
Menghargai diri sendiri dan mengapresiasi setiap keberhasilan yang kita dapatkan sekecil apa pun juga merupakan cara mencintai diri. Bersyukur dengan menuliskannya di jurnal syukur, atau apresiasi lainnya yang membuat kita lebih bersemangat lagi dan energi kita ter charge. Kalau aku sendiri biasanya dengan membeli barang yang aku inginkan.
Selain keenam hal tersebut di atas, masih banyak lagi lainnya yang bisa kita lakukan untuk mencintai diri sendiri (Self Love). Yuk kita mulai mencintai diri, agar lebih bahagia. Semoga bermanfaat, ya!
betul mba, self love ini beda dengan egois yaa.. kalau egois itu apa2 mau menangnya sendiri. kalau self love itu belum tentu kita selalu memanjakan diri sendiri lho.. justru hal2 yang baik untuk kondisi diri kita jadi lebih kita prioritaskan
ReplyDeletePenting banget mencintai diri sendiri. Kita jadi punya motivator pribadi setiap kali ragu atau gagal.
ReplyDeleteSaya pernah menonton sebuah talk show. Salah satu hidup bahagia adalah berdamai dengan diri sendiri. Jadi narasumbernya seorang cewek gemuk. Dia sebelumnya sangat tersiksa dengan hidupnya. Selain benci dengan bentu tubuhnya, pastinya dengan bullyan dengan sekitar.
ReplyDeleteAkhirnya dia menerapkan berdamai dengan diri sendiri. mencintai diri sendiri. Dengan begitu akan lahir rasa syukur, dan dengan sendirinya, akan muncul kelebihan-kelebihan yang selama ini tertutup oleh kekurangannya.
Yahhh, dulu pernah juga merasa minder kok kayanya orang lain tuh lebih-lebih dalam segala hal ya daripada diri sendiri. Tapi sekali lagi self love ini penting banget untuk mengapresiasi diri sendiri dan belajar bersyukur.
ReplyDeleteTerkesan gampang untuk bisa self love tapi melakukannya susah sekali. Bukan berarti nggak bisa ya. Tinggal kemauan keras dari kita meski tetangga selalu mencibirnya. Ingat, berdamai dgn diri itu penting sekali. Setop denger omongan tetangga.
ReplyDeleteini yang sudah kulakukan 5 tahun terakhir, beneran bikin hidup lebih tenang karena mencintai diri sendiri jauh lebih sehat daripada terlalu memikirkan perasaan orang lain yang kadang toxic buat kita
ReplyDeleteMenerima diri dan sambil berbicara kepada diri sendiri bisa jadi langkah untuk lebih memahami diri. Sehingga jadi cara untuk bersyukur kepada-Nya juga
ReplyDeleteNah, banyak yang menyalahartikan self love, dikiranya egois atau mementingkan diri sendiri saja gitu padahal maksudnya lebih ke gimana cara kita menghargai dan mencintai diri ya Mbak dan menurut saya self love ini emang penting banget buat kesehatan mental kita
ReplyDeleteTulisan ini sangat menginspirasi dan menyentuh hati saya, huhu. Kadang memang mudah banget membandingkan diri sendiri dengan orang lain lalu jadi minder dan rontok kepercayaan diriku. Makasih mbak sharingnya.
ReplyDeleteSelf love penting banget ya utnuk menjadikan diri sebagai sosok yang tenang, nyaman, dengan apapun yang terjadi. Bisa menghadapi segala hal dengan santai. Kata orang salah satu bentuk self love itu ga masukin omongan orang ke dalam hati.
ReplyDeleteSelf esteem level terakhir dalam mencintai diri sendiri. Ternyata sepenting itu untuk self love
ReplyDeleteSekarang saya benar-benar memfilter berita yg bikin negatif thinking. Sama menghindari orang-orang yg toxic. Bahkan sampai tek unfriend meskipun orang yg kukenal deket.
ReplyDeleteYa, daripada statusnya bikon aura negatif, mending gak usah kelihatan, kan.
pengen banget bisa melakukan self love sesering mungkin dan berhenti jadi people pleaser huhu
ReplyDeletesetuju banget, self love itu bukan berarti egois, malah dengan self love ini sebagai bentuk cinta dan rasa syukur kita pada diri sendiri yang telah banyak berjasa selama ini.
ReplyDeletekalau bukan kita yang mencintai diri sendiri, siapa lagi kan ya?
Untuk itu emang perlu untuk menghargai dan mencintai diri sendiri dan merayakan kesuksesan diri juga doong tentunya ya :)
Mengurangi berita negatif dan menjauhi lingkungan toxic ini ngaruh bgt, aku mempraktekkan dan ngerasa lebih nyaman dan enggak gampang mengeluh.
ReplyDeletemenerima diri sendiri ini yang terkadang masih susah, padahal yang perlu kita lakuakan adalah enerima diri sendiri dan meminta maaf karena mengabaikan diri sendiri.
ReplyDeleteAku iya nih, sadar banget kalau gak bisa ada di lingkungan toxic, sehingga sedikit demi sedikit mengurangi circle yang bikin aku gak nyaman. Bukan berarti membatasi diri dan menjadi introvert, tapi aku sadar betul bahwa dengan membatasi diri hanya di circle yang bikin aku nyaman, agar hidup lebih bahagia.
ReplyDeleteBahasan yang menarik. Semua orangtua harus tahu tentang hal ini. Jadi ingat anak keduaku yang pengen tahu lebih dalam tentang psikologi. Aku rekomendasikan tulisan ini buat dia baca
ReplyDeleteKalau saya masih sulit menerapkan self love karena ajaran agama juga. Kalau begini bagaimana ya?
ReplyDeletein my opinion, self love dalam agama artinya mencintai diri sendiri dalam fitrah kita sebagai hambaNya. kalau dalam islam ya jadi muslim yang sesuai fitrahnya. Artinya lebih mengenal diri sendiri sebagai hambaNya, karena sejalan sih dengan hakikat mengenal diri. ini cangkupannya lebih luas dan dalam sih. endingnya bisa ketemu dengan hakikat akidah. cmiiiwww
Deletein my opinion, self love dalam agama artinya mencintai diri sendiri dalam fitrah kita sebagai hambaNya. kalau dalam islam ya jadi muslim yang sesuai fitrahnya. Artinya lebih mengenal diri sendiri sebagai hambaNya, karena sejalan sih dengan hakikat mengenal diri. ini cangkupannya lebih luas dan dalam sih. endingnya bisa ketemu dengan hakikat akidah. cmiiiwww
Deletemakin ke sini banyak orang yang makin peduli dengan self love, itu artinya banyak mulai aware kesehatan mental ya which is good. banyak banget kriterianya ternyata, saya pernah baca soal Self Esteem meski ini bagus tapi kalo berlebih juga kurang bagus karena endingnya minta semacam pengakuan. tetep pada porsinya yang tepat dan bijak ya
ReplyDelete