Alhamdulillah, tak terasa sejauh ini kami melangkah untuk menjadi calon Ibu Pembaharu. Tahapan demi tahapan pun telah dilalui, bagiku setiap tahapan memberikan pengalaman dan kesan tersendiri.
Sebelumnya (pada tahapan keenam), tim kami (Temani Indonesia) telah mengadakan event perdana yaitu Sharing Session. Event ini dilaksanakan secara maraton, mulai tanggal 16-22 Oktober 2021. Adalah semacam sharing ilmu/pengalaman dari beberapa member Temani Indonesia terkait emosi dan manajemen emosi.
Persiapannya cukup singkat, karena kami pikir adalah waktunya juga bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia dan sangat related dengan goals tim kami. Acara tersebut gratis dan terbuka untuk umum.
Alhamdulillah acara berjalan lancar sesuai rencana, tidak ada hambatan apapun. Kami sangat merasa beruntung, karena hampir semua member menjalankan peran masing-masing dengan bahagia.
Tak hanya Sharing Session saja, sebelumnya dan hingga detik ini kami pun melakukan berbagai aksi melalui media sosial. Memang, untuk saat ini yang paling terlihat jangkauannya adalah Instagram. Sedangkan yang lain, seperti Fanpage FB, YouTube, dan Website belum begitu luas jangkauannya.
Oh ya, belum lama ini Temani Indonesia launching progam terbarunya yang bernama "Temani Talk". Temani Talk adalah program pekanan yang diisi oleh member dan membahas seputar pengelolaan emosi.
Berikut adalah website dan media sosial kami.
Website : Temani Indonesia
Instagram : Temani Indonesia
Fanpage Facebook : Temani Indonesia
YouTube : Temani Indonesia
Setelah melakukan berbagai Aksi, kini saatnya mengkaji berbagai dampak sosialnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang akan digunakan untuk merencanakan langkah selanjutnya.
Maka, pada tahapan ketujuh di Kampus Ibu Pembaharu ini ada 5 hal yang perlu dipikirkan dan diimplementasikan, yaitu:
- Social Impact
- Theory of Change
- The Logic Model
- Risk Management
- Stop - Continue - Start
Apresiaksi - Social Impact
Apresiaksi adalah salah satu cara untuk membuat suatu project, gagasan, inovasi sosial secara berkelanjutan. Dalam Apresiaksi ini ada Apresiasi, Evaluasi, Monitoring, dan Keputusan.
Social Impact/Dampak Sosial mengacu pada hasil positif dari sebuah AKSI kita, yang menghasilkan kesejahteraan yang lebih baik, akses kepada hak asasi manusia dan manfaat lainnya bagi orang-orang yang terkena dampak langsung maupun tidak langsung.
Bagaimana kita bisa melihat aksi yang sudah kita jalankan ini berdampak secara sosial atau tidak. Apa pengaruh AKSI kita terhadap manusia dan lingkungan tempat AKSI kita berlangsung? Maka, perlunya kita menganalisanya.
- Ada dampak langsung dan tidak langsung
Di sini, kita akan lebih memahami dampak langsung dan tidak langsung dari aksi kita. Dampak langsung, misalnya pada wanita/ibu yang berusia 20-40 tahun (sesuai target di SMART Goals tim).
Dampak tidak langsung misalnya ada wanita/ibu berusia lebih 40 tahun juga tertarik mengikuti project kita, atau mungkin ada bapak-bapak yang juga tertarik dengan project kita.
- Ruang untuk memperbaiki Aksi
Tidak ada kata gagal, yang benar adalah hasil yang tidak sesuai harapan, maka kita harus mengubah strategi dan harus mengetahui ruang untuk improvement (ruang untuk memperbaiki diri). Sehingga ketika kita sudah apresiaksi, bisa menganalisanya, dan melihat evaluasinya juga.
- Sudut Pandang
PENTING, karena dengan program yang telah kami lakukan sebelumnya pada (Sharing Session) tersebut kami dapat:
- Mengetahui manfaat dari aksi yang sudah dilakukan.
- Mengetahui seberapa luas jangkauan aksi pada penerima manfaat.
- Menjadikan bahan survey untuk mengetahui kasus-kasus yang sama di sekitar.
- Kami bisa mengetahui tindakan preventif untuk kasus tentang emosi dan kesehatan mental.
Theory of Change
Theory of Change adalah metodologi visual yang menguraikan perubahan sosial untuk memotivasi dampak sosial AKSI kita.
Ini bisa dilakukan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi tujuan jangka panjang yang diinginkan, kemudian ditarik mundur untuk mengidentifikasi semua akibat yang harus terjadi pada setiap tahapan, dan bagaimana akibat itu terkait satu sama lain, sehingga tujuannya tercapai.
- Input
Materi, informasi, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh tim untuk dapat melakukan AKSI.
- Activities
Tugas yang akan dilakukan selama pelaksanaan Aksi/Project.
- Output
Merupakan dampak langsung yang akan ditimbulkan oleh Aksi/Project.
- Outcome
Adalah efek jangka pendek dari output.
- Impact
Adalah efek jangka panjang yang disebabkan oleh hasil. Yang memberikan dampak secara berkelanjutan.
The Logic Model
The Logic Model digunakan untuk memantau dan mengevaluasi dampak, karena berfungsi sebagai alat untuk membangun Strategi Monitoring dan Evaluasi.
The Logic Model merupakan deskripsi hipotesis dari rantai sebab-akibat yang mengarah pada tujuan yang diinginkan. Kedalamnya dimasukkan analisa Theory of Change disertai indikator keberhasilan dari tujuan yang ingin dicapai.
Untuk memperkuat The Logic Model ini, perlu adanya verifikasi dari lembaga kredibel yang diakui masyarakat.
Juga perlu kiranya dicantumkan asumsi dan kenyataan terhadap berbagai rencana Aksi yang telah terealisasi. Ini sebagai bahan masukan untuk perencanaan Aksi selanjutnya.
Description
- Impact
- Outcome
- Output
- Activities
- Sharing Session
- Mini workshop
- Webinar
- Emotion Camp (mentoring, training, pelatihan)
- Input
Kami dapat melakukan AKSI, jika memiliki media seperti berikut ini:
- Materi/modul/workbook
- Jurnal
- Media sosial
- Fasilitator
- Mentor
- Psikolog
- Zoom Meeting
Indicator
Goals
- Cerdas emosi
- Mental sehat
Verification Sources
- https://www.fhs.gov.hk/english/other_languages/bahasa_indonesia/women_health/women_health/ex00001.html
- https://library.ui.ac.id/detail?id=89934
- http://news.unair.ac.id/2021/04/26/perempuan-rentan-alami-masalah-kesehatan-mental-pakar-psikologi-unair-uraikan-penyebabnya/
Responsible
Hanya ada satu orang yang kurang maksimal bekerja di tim.Frequency
Sudah terlaksana:- Sharing Session dengan platform Zoom Meeting dan Temani Talk melalui media sosial (IG Live)
Yang akan datang:
- Melanjutkan program "Temani Talk" di sosial media (IG Live). Dan akan dijadikan program pekanan 1 atau 2 kali per pekan.
- Mengadakan Mini Workshop. Dan akan dijadikan program bulanan 2 atau 3 bulan sekali.
- Melakukan meeting internal setiap pukul 13.00 WIB seminggu sekali (Zoom Meeting dan WAG).
- Melakukan sharing di media sosial setiap hari.
Users
- Wanita Indonesia (20-40 tahun)
- Member Temani Indonesia
Assumptions
- Narasumber berkompeten
- Ilmu yang sesuai dengan kebutuhan
- Sharing berkualitas
- Pengelolaan media sosial yang baik
Risk Management
Adalah pola pengaturan segala risiko yang mungkin terjadi dalam project tim. Sehingga kita bisa melaksanakan project tim kita dengan lebih bahagia.
- Accept
Adalah saat kita menerima kemungkinan risiko yang terjadi. Biasanya, kita memilih respons ini ketika probabilitas risikonya rendah dan/atau dampak risikonya rendah.
- Mitigate
Adalah saat kita mengurangi kemungkinan dan/atau dampak dari risiko yang terjadi. Biasanya, kita memilih respons ini ketika kemungkinan dan/atau dampak risiko sedang.
- Transfer
Adalah saat kita mengalihkan tanggung jawab risiko kepada pihak ketiga. Kita biasanya memilih respons ini ketika kemungkinan terjadinya risiko, dan terutama dampak potensialnya, tinggi dan mahal.
- Avoid
Adalah aatnya kita menghilangkan penyebab risiko agar tidak terjadi. Kita melakukan ini ketika probabilitas dan dampak risikonya tinggi, dan kita tidak bisa membiarkannya terjadi.
Stop - Continue - Start
Setelah melalui proses uji coba dan evaluasi, saat ini belum ada AKSI yang akan dihentikan, namun ada beberapa yang akan mulai dilakukan dan dilanjutkan.
Post a Comment