Sedari awal memutuskan untuk melanjutkan kelas Bunda Salihah di Kampus Ibu Pembaharu bukan hanya sekedar ikut-ikutan, namun disertai dengan niat untuk meraih ilmu dan tujuan yang baik.
Sehingga tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, melainkan juga untuk masyarakat luas. Pada tahapan inilah saatnya kami menebarkan manfaat bagi masyarakat luas. Bismillah, semoga Allah mudahkan dan melancarkan ikhtiar ini.
Selayaknya orang sedang melakukan perjalanan, terkadang menghadapi kemacetan di tengah jalan, begitupun dengan tim kami. Yah, memang perjalanan tak selalu mulus. Ada berbagai tantangan yang harus kami hadapi, mulai dari beragam aktivitas member yang berbeda, jam online member yang berbeda, hingga pada kondisi kehidupan masing-masing member.
Beruntungnya ada kesempatan dua minggu untuk kami melakukan diskusi terkait program dan tujuan tim. Sehingga tantangan tersebut bisa kami siasati, alhamdulillah. Pada tahapan ini kami pun berkali-kali mengadakan diskusi, baik melalui platform Zoom maupun WhatsApp Group.
Pemahaman kami pun berbeda-beda terkait langkah-langkah yang harus kami kerjakan di tahapan ini. Aku pun dua kali harus memutar ulang video materi tahapan kelima ini sambil mencerna ulang maksud yang disampaikan oleh Ibu Septi.
Apa yang harus dilakukan pada tahapan ini?
Tahapan Identifikasi Aksi disebut juga tahapan beraksi, yaitu saatnya kami untuk menjalankan semua rencana yang telah kami tentukan sebelumnya. Apa saja yang harus kami lakukan?
Highlight dan Key Update
Dalam menentukan Highlight dan Key Update ini yang perlu dijadikan acuan adalah peta SMART pada tahapan sebelumnya, indikator keberhasilan, dan highlight dari gerakan kami.
Peta SMART digunakan sebagai acuan milestone program dan arah perjalanan dari sebuah program yang kami rencanakan. Sementara itu, indikator keberhasilan digunakan untuk mengukur keberhasilan setiap pekannya, hal ini akan selalu didiskusikan bersama tim. Dan aksi tim akan dituliskan ke dalam highlight.
Pada tahapan sebelumnya, kami sudah sepakati bersama bahwa problem statement kami adalah Amygdala Hijacking atau pembajakan Amygdala. Yaitu sebuah reaksi emosional yang tiba-tiba di luar kesadaran manusia yang dipicu oleh dorongan emosional yang sangat kuat.
Sehingga dengan melihat problem statement tersebut, maka yang harus kami lakukan adalah bagaimana cara cerdas dalam mengelola emosi (yang menjadi goals team kami).
Oleh karena itu, kami membuat beberapa kalimat highlight dan key update untuk mengidentifikasi aksi kami. Beberapa kalimat tersebut kami sesuaikan dengan milestone yang sudah kami buat bersama. Berikut penjelasannya;
1. Mengenal teori emosi
Dalam mengenali emosi, kami mulai dari memahami emosi secara teoritis agar kami mempunyai pengetahuan yang sama tentang emosi dan semua yang kami butuhkan selama berproses.
Banyak pengertian tentang emosi dari berbagai pakar/ahli, namun kami sepakat untuk mengambil pengertian emosi dari Hockenbury. Emosi adalah kondisi psikologis kompleks yang melibatkan tiga komponen: pengalaman pribadi, reaksi fisiologis, dan respon perilaku/ekspresi. (Hockenbury & Hockenbury, 2011)
2. Mengenal cara mengenali emosi
Setiap individu pasti pernah merasakan emosi dalam perjalanan hidupnya. Emosi merupakan bagian penting dari diri kita. Terkadang emosi terlihat begitu semrawut, acak-acakan, rumit, dan juga membingungkan.
Adalah penting bagi kita untuk mengenali emosi dan membicarakannya, baik dengan diri kita sendiri maupun dengan orang lain. Membicarakan emosi merupakan satu bagian dari proses perkembangan kesehatan mental manusia.
Menurut Paul Ekman (tahun 1970) ada enam emosi dasar yang secara universal dialami manusia, yakni marah, takut, kaget/terkejut, jijik, sedih, dan bahagia.
3. Mengenal teknik pengelolaan emosi
Apa yang harus dilakukan ketika kita sedang marah dan bagaimana cara melepaskan emosi tersebut? Oleh karena itu pentingnya mengenal beberapa teknik atau metode yang dapat dilakukan agar lebih terlatih dalam mengelola emosi di semua kondisi. Sehingga tidak menyakiti diri sendiri dan orang lain.
Ada berbagai macam teknik dalam mengelola emosi, seperti olah nafas, butterfly hug (memeluk diri sendiri), relaksasi otot, olahraga, art theraphy, dan lain sebagainya.
4. Mengenali pola Emosi
Emosi memunculkan reaksi fisiologis, atau menurut teori emosi Cannon-Bard, emosi dan reaksi fisiologis terjadi di saat bersamaan.
Reaksi fisiologis ini dikendalikan oleh sistem saraf otonom, sehingga memunculkan gejala fisik, seperti jantung berdebar cepat, berkeringat, napas memburu, dan sebagainya.
Adanya ekspresi nyata dari emosi. Biasanya tampak jelas melalui ekspresi wajah, bahasa tubuh, intonasi suara, dan sebagainya.
Contohnya ketika merasa bahagia, seseorang akan menunjukkan senyum, bahasa tubuh yang santai, dan intonasi suara yang lembut. Namun ketika marah, intonasi suaranya naik, otot tubuh cenderung kaku/tegang, mata terbelalak.
Lalu, bagaimana mengenali emosi? Dengan membuat catatan harian (selama 30/40/60 hari) yang mencakup:
- Situasi yang dihadapi pada hari tersebut.
- Pikiran apa yang muncul karena situasi itu.
- Emosi apa yang muncul akibat pikiran / situasi itu.
- Perilaku apa yang muncul.
5. Journaling (merilis emosi)
Bradley mendefinisikan Journaling adalah menulis catatan harian untuk mengungkapkan dan mengekspresikan pikiran, perasaan, dan kebutuhannya, ekspresi-ekspresi yang biasanya disimpan dalam ranah internal pribadi.
Journaling dapat digunakan untuk maksud penemuan-diri, pertumbuhan, dan aktualisasi diri dengan menyalurkan perasaan emosi melalui ekspresi kreatif dan proses menulis.
Karena kegiatan journaling ini kita bisa menulis pengalaman pribadi, baik itu hal yang menyenangkan, menggembirakan, menyedihkan, mengharukan, bahkan mengecewakan.
Timeline
Setelah menentukan highlight dan key update, langkah selanjutnya dengan menuliskannya di timeline. Timeline di bawah ini adalah milestone 1 (periode September 2021).
Timeline/lini masa digunakan untuk menulis alur/rencana program yang telah ditetapkan bersama (cek milestone yang telah ditetapkan pada tahapan sebelumnya).
Social Media
Pentingnya media/platform untuk menjalankan aksi. Media/platform ini merupakan kendaraan atau cara untuk menjalankan suatu gerakan/aksi agar diketahui oleh masyarakat luas.
Website adalah kendaraan utama yang memuat setiap detail proses tim dalam menyelesaikan problem statement. Kemudian Instagram dan Fanpage Facebook sebagai etalase yang mendukung agar lebih mudah ditemukan dalam pencarian.
Selain itu, kami juga membuat channel YouTube agar dapat meluaskan aksi kami, karena menurut kami YouTube merupakan salah satu media yang populer saat ini. Semoga kedepannya kami bisa memaksimalkan media sosial yang telah buat untuk mengkampanyekan gerakan kami agar menjangkau kebermanfaatan bagi masyarakat luas.
Website : https://temani-indonesia.blogspot.com/
Instagram : https://www.instagram.com/temani.indonesia/
Update
Tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi tim dengan menggunakan pendekatan SWOT. Yaitu sebuah pendekatan yang melihat kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) yang akan dihadapi tim.
Hal ini bertujuan untuk menilai apakah program/aksi yang sudah direncanakan sesuai milestone bisa terlaksana tepat waktu dan sesuai harapan.
Pendekatan ini bisa dibantu dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut;
Strength (kekuatan)
- Apa yang dapat Anda lakukan dengan baik?
- Sumber daya apa yang unik dan dapat digunakan?
- Apa yang orang lain pandang sebagai kekuatan Anda?
Weakness (kelemahan)
- Apa yang bisa diubah?
- Sumber daya mana yang lebih sedikit Anda miliki dibandingkan tim lain?
- Apa yang sekiranya orang lain pandang sebagai kelemahan?
Opportunities (peluang)
- Kesempatan apa yang terbuka bagi Anda?
- Tren apa yang bisa Anda manfaatkan?
- Bagaimana cara mengubah kekuatan Anda menjadi kesempatan?
Threats (ancaman)
- Ancaman apa yang dapat mengganggu Anda?
- Bagaimana keadaan tim Anda?
- Ancaman apa yang diberikan oleh kelemahan Anda?
Fundraising
Fundraising digunakan jika tim memerlukan dana saat menjalankan program/aksi. Namun untuk saat ini Temani Indonesia belum membutuhkan dana, mungkin kedepannya bisa jadi, karena kami masih mempelajari proses fundraising dan ini memang butuh waktu.
Post a Comment