Tahapan ketiga di Kampus Ibu Pembaharu ini benar-benar sangat membuatku excited. Kenapa bisa begitu? Karena pada tahapan inilah kami belajar mencintai masalah. What? Iya, mencintai masalah dengn cara memahami masalah tersebut.
Pada umumnya saat kita mendapatkan masalah, lalu buru-buru untuk mencari solusinya. Kenapa? Karena kita enggak mau masalah tersebut berlarut-larut. Namun, di kampus Ibu Pembaharu berbeda genks, karena masalah enggak langsung dicari solusinya secepatnya, melainkan dipahami sampai mendalam.
Oleh karenanya, cintailah masalahmu. Bagaimana caranya? Yaitu dengan memahaminya, tidak sekedar mengetahui di permukaan saja, namun mendalaminya sampai ke akar. Yang pertama adalah terima masalah itu, lalu pahamilah.
Lalu, bagaimana memahaminya? Adalah dengan menyelami masalah tersebut sampai dalam, gali terus menerus sebenarnya akarnya ada di mana. Setelah sebelumnya pada tahapan pertama, mengidentifikasi sendiri, maka kali ini setelah terbentuk tim memahami masalah bersama. Sehingga dengan begitu akan tercipta suistanability (keberlanjutan).
Berikut tiga langkah yang harus dilakukan pada tahapan ketiga:
A. Diskusi Problem Statement dengan Tim
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah diskusi mengenai problem statement masing-masing member dalam tim. Saat melakukan diskusi dalam menentukan problem statement ini, kemungkinan akan muncul adalah masalahku dan masalahmu (masalah masing-masing member).
Lalu setelah memetakan masalah masing-masing, lakukan brainstorming, jawab secara sistematis dan tetapkan apa Masalah Kita.
Kami (Tim Temani) sudah melakukan beberapa kali diskusi, baik melalui WhatsApp Group maupun Zoom meeting pada 6 Agustus 2021.
Adapun beberapa langkah yang dilakukan saat diskusi problem statement ini, diantaranya;
1. Lakukan aktivitas Starbursting
Apa itu starbursting? Starbursting adalah bentuk brainstorming yang digunakan untuk menghasilkan pertanyaan secara sistematis dan komprehensif.
Tools ini berguna untuk mendukung proses pemecahan masalah atau pengambilan keputusan Anda dengan membantu Anda memahami semua aspek dan opsi secara lebih lengkap.
Misalnya;
Pokok masalah : Adanya Pelecehan Seksual
Starbursting :
- Mengapa terjadi pelecehan seksual? Karena banyak anak menonton sinetron.
- Kenapa banyak anak menonton sinetron? Karena orang tua mereka juga menonton sinetron.
- Mengapa banyak orang tua menonton sinetron? Karena tidak ada variasi acara di televisi.
- Lakukan (breakdown) sebanyak 5 pertanyaan, nanti akan ketemu akar masalah yang sebenarnya.
2. Gambar atau cetak bintang berujung enam
Gambar atau cetak bintang besar bersudut 6, lalu letakkan di papan tulis atau poster besar. Ini adalah tools yang akan digunakan untuk memetakan 5W + 1H (What, Who, When, Where, Why, dan How).
3. Tulis judul masalah tim
Di tengah gambar bintang tersebut tulis judul masalah yang akan diangkat oleh tim. Nah, untuk Tim Temani sendiri fokus pada masalah Manajemen Emosi (Mengekspresikan Emosi).
4. Tulis pertanyaan
Tulislah pertanyaan satu kata di setiap sudut bintang tersebut. Pada langkah ini mulai menuliskan 5W, 1H yaitu; What, Who, When, Where, Why, dan How.
5. Lakukan brainstorming
Langkah kelima ini mulai berdiskusi dengan menuliskan pertanyaan yang dimulai dengan kata di setiap sudut bintang, yaitu;
What? Apa masalahnya (kesepakatan tim).
Who? Siapa yang mengalaminya.
When? Kapan terjadinya.
Where? Di mana terjadinya.
Why? Mengapa terjadi masalah tersebut.
How? Bagaimana respon terhadap masalah tersebut.
6. Melanjutkan brainstorming
Langkah keenam, lanjutkan brainstorming dengan menggali terus pertanyaan-pertanyaan hingga mendapatkan minimal 3 pertanyaan untuk setiap sudut bintang.
7. Mulai menjawab pertanyaan
Langkah terakhir, mulai menjawab pertanyaan secara sistematis, kemudian menuliskan jawaban singkat di sebelah setiap pertanyaan.
B. Memahami Masalah dengan Benar
Setelah starbursting selesai dilakukan dan memahami titik awal masalah, maka pada langkah berikutnya (kedua) adalah dengan menyelami masalah. Terus selami masalah lebih dalam lagi, karena dengan menyelami masalah lebih mendalam, maka akan membuka wawasan kita akan sebuah sudut pandang.
Untuk Tim Temani kemarin saat melakukan starbursting menghasilkan beberapa sudut pandang, karena memang ada 9 member. Namun, setelah melakukan mapping dan digali terus-menerus, pada akhirnya bertemu pada satu titik (akar masalah yang sama).
Adapun beberapa langkah yang harus dilakukan dalam memahami masalah bersama tim, yaitu;
1. Kumpulkan informasi baru tentang masalah
Bacalah artikel terbaru dari sumber resmi, atau hubungi orang-orang yang terpengaruh oleh masalah yang kita hadapi.
2. Gunakan passion sebagai media mendalami masalah
Passion akan membantu untuk mendalami masalah ini. Anda suka menonton film? Menyanyi? Atau membaca buku? Carilah film, syair lagu, atau buku yang membahas masalah ini.
3. Analisis masalah dari berbagai sudut pandang 360°
Analisis masalah dari berbagai sudut pandang ini penting untuk menganalisis masalah dari perspektif yang berbeda. Sempatkan diskusi ke para ahli bersama tim, atau datangi orang-orang yang terdampak, lihat sudut pandang mereka.
Pada tahap ini, kami sempat berdiskusi dengan tim untuk mendatangkan tim ahli, yaitu Drs. Asep Haerul Ghani, seorang psikolog yang saat ini menjadi Human Capital Advisor di perusahan pertambangan. Namun ada berbagai pertimbangan dan kami butuh waktu untuk diskusi lebih panjang lagi, akhirnya kami pending dulu mengenai tim ahli ini.
Kenapa? Ada kendala masalah biaya. Kami harus persiapkan dana 12 juta untuk mengundang Pak Asep. Tentu ini bukan biaya yang kecil lagi bagi kami. Oleh karenanya perlu pertimbangan yang matang. Dan akhirnya untuk saat ini kami memanfaatkan seorang Psikolog yang sudah bergabung di tim, yaitu Mbak Nurindah.
4. Lihat situs web resmi organisasi dunia
Lihatlah apakah masalah kita menjadi bagian dari masalah dunia melalui situs-situs seperti milik UNICEF, UNESCO, WHO, FAO, SDG, atau lainnya.
C. Menyusun Jurnal ala Tim
Jika sudah melakukan starbursting bersama tim, langkah terakhir adalah mendokumentasikan hasil pendalaman masalah tersebut ke dalam sebuah jurnal ala tim. Setelah melalui berbagai rangkaian diskusi, akhirnya kami sepakati bersama jika jurnal kami susun ke dalam bentuk infografis dan juga video.Starbursting tim
Masalah kita : Amygdala Hijacking atau pembajakan Amygdala (Goleman, 1995).
Yaitu sebuah reaksi emosional yang tiba-tiba di luar kesadaran manusia yang dipicu oleh dorongan emosional yang sangat kuat.
What?
Q : Emosi apa saja yang teman rasa belum tuntas saat mengekspresikannya?
A : Kesal, Sedih, Kecewa, Marah, Frustrasi, Jijik
Q : Apa saja pemicu munculnya ekspresi emosi tersebut?
A : Lelah, lapar, rumah berantakan, anak rewel, banyak kerjaan
Who? (Siapa yang mengalaminya?)
Pada umumnya dialami oleh wanita Indonesia (21-40 tahun)
Where?
Di mana biasanya mengalami kendala dalam mengekspresikan emosi?
- Rumah
- Lingkungan sosial (lingkup pekerjaan dan tetangga)
When?
Kapan pemicu emosi itu muncul?
- Saat bertemu dengan orang yang pernah melukai hati
- Saat berinteraksi dengan orang tua
- Ketika realita tidak sesuai dengan ekspektasi
- Terjadinya peristiwa yang hampir mirip dengan sebelumnya
- PMS (Menstruasi)
- Stres
How?
Bagaimana cara mengekspresikannya?- Melempar barang
- Membanting pintu
- Marah-marah
- Berteriak
- Menangis
- Mengumpat
- Menyalahkan
Why?
Kenapa saya mengalami Amygdala Hijacking?- Tidak disayang
- Kurang sayang
- Dianggap tidak penting
- Belum bisa move-on
- Tidak tahu cara mencintai
- Ingin diapresiasi
- Belum sadar
Nah, itulah hasil starbursting dari kami, Tim Temani.
Post a Comment