Yeay, saatnya kita memasang “Topi Berpikir”!!! Apaan sih? Ya, di pekan ketiga pada Zona Growth kali ini para Hexagonia mengadakan huddle lagi, huddle ini ditujukan untuk saling merapatkan barisan. Di sini kita akan melihat bagaimana kita menaikkan Growth kita dengan mengubah mindset, melatih struktur berpikir kita. Karena sebenarnya apa yang terjadi di Hexagon City, dalam keluarga, rumah tangga, dalam komunitas, bahkan dalam negara ini, itu semua terletak pada sebuah mindset.
Terkait dengan hal tersebut di atas, ternyata ada loh tools/alat untuk melatih struktur berpikir, melatih proses berpikir dalam menaikkan Growth Mindset kita. Yaitu “Six Thinking Hats” sebuah teori yang ditulis oleh Dr. Edward de Bono yang merupakan seorang dokter dan Psikolog.
Dilansir dari pimtar.id, Six Thinking Hats (2017) memberikan tips untuk mengelola rapat sehingga mampu membuahkan hasil tepat dan cepat dengan menggunakan metode 6 topi yang praktis berdasarkan keanekaragaman cara berpikir otak.
Six Thinking Hats
Adalah sebuah metode untuk mengintegrasikan pemikiran kritis dalam pemecahan masalah yang lebih baik (critical thinking). Di sini kita akan belajar memecahkan (problem solver) dengan critical thinking menggunakan Six Thinking Hats (6 topi berpikir).
Ini akan membantu Anda untuk memisahkan antara emosi dari logika serta kreativitas dari informasi. Sesuai namanya, teknik tersebut seperti menggunakan 6 topi berpikir yang berbeda.
Menurut www.debonogroup.com, Six Thinking Hats merupakan cara yang sederhana dan efektif untuk membantu orang menjadi lebih produktif, fokus, dan terlibat secara sadar.
Six Thinking Hats ini sangat penting untuk berpikir panjang dan serius saat menaikkan Growth. Teknik Enam Topi Berpikir ini menyajikan enam cara berbeda untuk mendekati suatu tantangan. Dengan cara ini, tim kita akan dapat menyelesaikan tantangan dari berbagai sudut pandang kritis.
Bagaimanakah tools ini bekerja?
Anda dan anggota tim Anda dapat mempelajari cara memisahkan pemikiran menjadi enam fungsi dan peran yang jelas. Setiap peran berpikir diidentifikasi dengan "Topi Berpikir" simbolis berwarna. Dengan memakai dan mengganti "topi", secara mental Anda dapat dengan mudah memfokuskan atau mengarahkan kembali pikiran, percakapan, atau rapat.
Dengan menggunakan Six Thinking Hats, Anda dan tim akan belajar bagaimana menggunakan proses disiplin yang akan;
- Memaksimalkan kolaborasi produktif dan meminimalkan interaksi/perilaku yang kontraproduktif
- Mempertimbangkan masalah, keputusan, dan peluang secara sistematis
- Menggunakan Paralel Thinking sebagai kelompok atau tim untuk menghasilkan lebih banyak ide dan solusi yang lebih baik
- Menjadikan rapat jauh lebih singkat dan lebih produktif
- Mengurangi konflik di antara anggota tim atau peserta rapat
- Merangsang inovasi dengan menghasilkan ide yang lebih banyak dan lebih baik dengan cepat
- Menciptakan pertemuan yang dinamis dan berorientasi pada hasil yang membuat orang ingin berpartisipasi
- Menemukan solusi alternatif yang efektif
- Menemukan peluang di mana orang lain hanya melihat masalah
- Berpikir dengan jernih dan obyektif
- Melihat masalah dari sudut pandang baru dan tidak biasa
- Melakukan evaluasi menyeluruh
- Melihat semua sisi situasi dan kondisi
- Menjaga ego
- Mendapatkan hasil yang signifikan dalam waktu yang lebih singkat
Penerapan Penting untuk Proses Berpikir Paralel dari Enam Topi Berpikir, diantaranya;
- Kepemimpinan
- Produktivitas, Keselarasan, dan Komunikasi Tim
- Berpikir kreatif dan inovatif
- Rapat kepemimpinan dan pengambilan keputusan
- Peningkatan Produk dan Proses, dan Manajemen Proyek
- Pengembangan Kritis, Berpikir Analitis dan Pemecahan Masalah
- Perubahan / kinerja organisasi
Urutan menggunakan Topi Berpikir
Urutan menggunakan “Topi Berpikir” ini selalu dimulai dan diakhiri dengan Topi Biru; yang mana dalam kelompok mempunyai kesepakatan bersama bagaimana mereka akan berpikir, lalu mereka melakukan pemikiran, kemudian mereka mengevaluasi hasil dari pemikiran itu dan apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.
1. Topi Biru (Proses Berpikir)
Dengan topi biru, kita tidak lagi memikirkan tentang pokok persoalan, sebaliknya memikirkan mengenai pemikiran yang diperlukan untuk menelaah pokok persoalan tersebut. Bisa dikatakan, topi biru berperan sebagai membuat rencana untuk berpikir mengenai apa yang seharusnya terjadi dalam susunan yang ditentukan.
Struktur dari topi biru dapat memberikan sebuah rancangan mengenai apa yang mungkin terjadi di setiap waktu. Seringnya pemikiran topi biru mengendalikan pemikiran berjenis diskusi. Pemikiran topi biru tidak terbatas pada pengaturan topi-topi lainnya, namun juga bisa dipergunakan untuk mengatur aspek lain.
Memberikan pertanyaan merupakan cara paling sederhana untuk memfokuskan pemikiran. Mengajukan pertanyaan yang tepat bisa menjadi bagian terpenting.
Topi biru dapat menentukan bidang pemfokusan yang memerlukan konsep-konsep baru. Maka, pertama gunakanlah Topi Biru saat kita menentukan apa tantangan kita saat ini dan tujuan apa yang akan kita capai!
2. Topi Putih (Fakta dan Data)
Pemilihan warna putih pada topi dimaksudkan untuk memberikan gambaran sebagai hal yang bersifat netral dan obyektif. Informasi merupakan hal yang berada dalam naungan topi putih. Informasi bisa terdiri atas fakta-fakta yang tidak bisa disangkal serta angka-angka yang bisa diperiksa kebenarannya.
Topi putih memberikan pemaparan cara mendapatkan informasi yang dibutuhkan atau mengisi kekosongan informasi serta menentukan pertanyaan yang harus diajukan.
Pemikiran ala topi putih memberikan cara memisahkan informasi dari hal-hal lain yang masih berupa dugaan, instuisi, penilaian yang didasarkan pada pengalaman, perasaan, kesan serta opini.
Maka, langkah kedua gunakanlah topi putih untuk mengumpulkan data dan fakta pendukung yang ada!
3. Topi Hijau (Ide)
Topi Hijau menandakan kreativitas serta gagasan baru. Aneka gagasan yang bermunculan diasumsikan sebagai warna hijau yang berarti rumput, tumbuh-tumbuhan, dan dedaunan yang subur. Demikian juga kreativitas dan gagasan yang diharapkan selalu tumbuh.
Melalui Topi Hijau, berbagai gagasan diubah dan disempurnakan. Berbagai pilihan dan alternatif disampaikan sehingga diharapkan akan muncul ide-ide baru, baik dari kreativitas yang “disengaja” maupun “tanpa persiapan.”
Aneka gagasan lama dan baru, berhubungan dengan Topi Hijau. Pemikiran Topi Hijau berhubungan dengan perubahan, sebuah upaya yang terfokus dan disengaja dengan pengaturan ini.
Maka, gunakanlah topi hijau untuk memikirkan solusi sebanyak-banyaknya! Alternatif apa yang dapat kita ambil? Meskipun rasanya mustahil, rasanya aneh, biarkan ide mengalir. Paksakan otak kita menghasilkan ide dan tulis ide tersebut!
4. Topi Kuning (Keuntungan)
Topi ini berurusan secara langsung dengan kreativitas. Seseorang sangat perlu untuk mengembangkan kepekaan sehingga bisa mengetahui mana gagasan kreatif dan berusaha mencari kemungkinan yang muncul dari pelaksanaan gagasan tersebut.
Keefektifan merupakan tujuan dari pemikiran kosntruktif Topi Kuning. Pemikiran topi kuning mencakup penilaian positif. Dengan topi ini, sebuah gagasan biasa bisa menjadi sebuah gagasan yang menarik. Sesuatu yang dianggap tidak bernilai juga bisa mendadak memiliki nilai tinggi.
Maka, gunakan topi kuning untuk menentukan manfaat, values dan kelebihan ide-ide yang telah kita dapatkan!
5. Topi Hitam (Resiko)
Topi ini menunjukkan potensi masalah dan kesulitan. Dengan memakainya maka Anda berupaya menghindari bahaya untuk diri sendiri, orang lain serta masyarakat.
Kegunaan utama dari Topi Hitam adalah untuk memperkirakan risiko, bahaya, tantangan, masalah potensial dan kekurangan dari suatu usulan.
Topi Hitam dapat digunakan juga sebagai tantangan terhadap apa yang dihasilkan dari penggunaan Topi Kuning.
Tentu merupakan tindakan yang sangat tidak bijaksana jika langsung menindaklanjuti suatu usulan tanpa melakukan pertimbangan mendalam. Berdasarkan pertimbangan masak-masak akan risiko dan potensi masalah yang mungkin dihadapi, sebuah tindakan baru bisa dilakukan.
Maka, yang kelima gunakan Topi Hitam untuk menentukan kekurangan dari ide-ide tersebut! Saat menggunakan Topi Hitam disertai pertanyaan “Bagaimana caranya agar kekurangan dari ide tersebut dapat dicegah dan ditanggulangi?”
6. Topi Merah (Intuisi)
Pemikiran dasar topi merah adalah perihal emosi, perasaan, serta aspek tidak rasional dari pemikiran. Topi Merah memberikan sebuah kesempatan unik dan spesial untuk dapat menyampaikan perasaan, emosi dan intuisi sebagaimana adanya. Topi merah memberikan kondisi di mana perasaan patut diperhatikan.
Dengan menggunakan topi ini, seorang pemikir dapat menggali perasaan orang lain dengan menanyakan pandangannya.
Maka, yang keenam gunakanlah topi merah, tanpa memperhatikan data dan fakta! Bagaimanakah perasaan/feeling kita terhadap ide-ide tersebut. Seringkali kenyataannya tidak sesuai fakta yang ada. Feeling akan membantu untuk memperkuat kita dalam mengambil keputusan.
Yang terakhir,
Menggunakan kembali Topi Biru, lalu kita pilih 3 solusi terbaik. Tentukan 1 yang terbaik dari 3 alternatif tersebut. Ambil keputusan dan langsung tulis action itemnya. Karena tanpa action item, ide sebagus apapun… percuma!
Kemudian tuliskan action item di worksheet yang telah disediakan! Lihatlah hasil rekap 6 topi berpikir dan keputusan proses berpikir di topi biru terakhir. Tentukan action item apa saja yang bisa kita kerjakan untuk menaikkan Growth kita di Hexagon City.
Seperti biasanya, setiap hari Sabtu tim kami selalu mengadakan huddle bersama via Zoom. Kami berdiskusi mengenai kelanjutan Project Passion kami yang sudah memasuki milestone ketiga, rencana selanjutnya dan tentunya terkait dengan jurnal pekanan.
Berikut adalah hasil brainstorming di Co Housing Hexa Palette dan Cluster The Magnificent Seven
Health is not just about what you're eating. It's also about what you're thinking & saying. (Kesehatan bukan hanya tentang apa yang Anda makan. Ini juga tentang apa yang Anda pikirkan & katakan) - Edward The Bono
Referensi:
Materi Zona Growth Pekan ke-3
pimtar.id
debonogroup.com
Post a Comment