Melatih Kemandirian Anak
Faktor penting dalam tumbuh kembang anak salah satunya adalah kemandirian. Anak yang memiliki kemandirian dalam kegiatan belajar terlihat aktif, memiliki ketekunan dan inisiatif dalam mengerjakan tugas-tugas, menguasai strategi-strategi dalam belajar, memiliki tanggung jawab, mampu mengatur perilaku dan kognisinyaserta memiliki keyakinan diri.
Kemandirian merupakan kemampuan untuk mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri dalam berpikir dan bertindak, serta tidak merasa bergantung pada orang lain secara emosional.
Dalam hal ini maksudnya anak yang mandiri tidak akan tergantung pada bantuan orang lain dalam merawat dirinya secara fisik, dalam membuat keputusan secara emosi dan dalam berinteraksi dengan orang lain secara sosial yang ditunjukkan dengan anak melakukan hal sederhana, inisiatif, mencoba hal baru, menaati peraturan dan bermain dengan teman sebaya, dan merasa aman, nyaman dan mampu mengendalikan diri.
Secara praktis kemandirian adalah kemampuan anak dalam berpikir dan melakukan sesuatu oleh diri mereka sendiri untuk memenuhi kebutuhannya sehingga mereka tidak lagi bergantung pada orang lain namun dapat menjadi individu yang dapat berdiri sendiri.
Ciri-ciri Kemandirian Anak
Ciri khas kemandirian pada anak diantaranya mereka memiliki kecenderungan dan kemampuan dalam memecahkan masalah daripada berkutat dalam kekhawatiran bila terlibat masalah.
Anak yang mandiri tidak takut dalam mengambil resiko karena sudah mempertimbangkan hasil sebelum berbuat. Anak yang mandiri percaya terhadap penilaian sendiri, sehingga tidak sedikit-sedikit bertanya atau meminta bantuan.
Anak yang mandiri memiliki kontrol yang lebih baik terhadap kehidupannya. Covey menegaskan bahwa kemandirian memiliki ciri-ciri, diantaranya: (1) secara fisik mampu bekerja sendiri, (2) secara mental dapat berpikir sendiri, (3) secara kreatif mampu mengekspresikan gagasannya dengan cara yang mudah dipahami, dan (4) secara emosional kegiatan yang dilakukannya dipertanggungjawabkan sendiri.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Kemandirian Anak
Hasan Basri berpendapat bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukkan kemandirian anak adalah sebagai berikut:
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan semua pengaruh yang bersumber dari dalam diri anak itu sendiri, seperti keadaan keturunan dan konstitusi tubuhnya sejak dilahirkan dengan segala perlengkapan yang melekat padanya.
Faktor internal terdiri ini meliputi (a) Faktor Peran Jenis Kelamin, secara fisik anak laki-laki dan wanita tampak jelas perbedaan dalam perkembangan kemandiriannya. Dalam perkembangan kemandirian, anak laki-laki biasanya lebih aktif daripada anak perempuan,
(b) Faktor Kecerdasan atau Intelegensi, anak yang memiliki intelegensi yang tinggi akan lebih cepat menangkap sesuatu yang membutuhkan kemampuan berpikir, sehingga anak yang cerdas cenderung cepat dalam membuat keputusan untuk bertindak, dibarengi dengan kemampuan menganalisis yang baik terhadap resiko-resiko yang akan dihadapi.
Intelegensi berhubungan dengan tingkat kemandirian anak, artinya semakin tinggi intelegensi seorang anak maka semakin tinggi pula tingkat kemandiriannya,
(c) Faktor Perkembangan, kemandirian akan banyak memberikan dampak yang positif bagi perkembangan anak. Oleh karena itu, orang tua perlu mengajarkan kemandirian sedini mungkin sesuai dengan kemampuan perkembangan anak.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan pengaruh yang berasal dari luar dirinya, sering pula dinamakan faktor lingkungan. Lingkungan kehidupan yang dihadapi anak sangat mempengaruhi perkembangan kepribadiannya, baik dalam segi-segi negatif maupun positif.
Biasanya jika lingkungan keluarga, sosial dan masyarakatnya baik, cenderung akan berdampak positif dalam hal kemandirian anak terutama dalam bidang nilai dan kebiasaan dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan.
Faktor eksternal ini meliputi (a) Faktor Pola Asuh, untuk bisa mandiri seseorang membutuhkan kesempatan, dukungan dan dorongan dari keluarga serta lingkungan sekitarnya, untuk itu orang tua dan respon dari lingkungan sosial sangat diperlukan bagi anak untuk setiap perilaku yang telah dilakukannya,
(b) Faktor Sosial Budaya, merupakan salah satu faktor eksternal yang memengaruhi perkembangan anak, terutama dalam bidang nilai dan kebiasaan-kebiasaan hidup akan membentuk kepribadiannya, termasuk pula dalam hal kemandiriannya, terutama di Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya yang beragam,
(c) Faktor Lingkungan Sosial Ekonomi, faktor sosial ekonomi yang memadai dengan pola pendidikan dan pembiasaan yang baik akan mendukung perkembangan anak-anak menjadi mandiri.
Reward kemandirian pada Anak
Reward merupakan suatu penghargaan yang diberikan kepada seseorang yang memiliki kelebihan maupun berhasil dalam pencapaiannya.
Setiap orang tua pastinya mendambakan anak-anaknya akan tumbuh berkembang dan bisa mandiri. Namun, kita perlu memahami bahwa kemandirian bukan mengenai seberapa cepat anak lepas bantuan dari orang tua, melainkan ini adalah sebuah proses membantu anak untuk dapat memahami, berpikir, merasakan, dan melakukan sesuatu atas dorongan diri sendiri sesuai dengan peran dan kewajibannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan memahami kemandirian secara tepat, kita dapat membantu anak tumbuh hebat menjadi manusia seutuhnya yang memiliki kecerdasan berpikir serta kecerdasan sosial dan emosional.
Lantas, seberapa penting reward atas kemandirian ini?
Menurut Devi Sani, M.Psi., Psikolog dalam acara Grow Them Great yang dipersembahkan Bebeclub pada Kamis 29 Oktober lalu, bahwa jika memang dalam melakukan kemandirian tersebut membutuhkan waktu yang cukup panjang sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun sampai pada akhirnya dia bisa, misalnya bisa tidur sendiri.
Karena tidur sendiri merupakan kemandirian yang membutuhkan waktu dan prosesnya tak mudah, dan ketika ia berhasil maka orang tua boleh memberikan reward, misalnya membelikan mainan yang pernah dia inginkan.
Namun, jika pencapaian kemandirian yang mudah, maka orang tua cukup memberikan pujian bagi anak. “Pujian pada anak di bawah 6 tahun sesungguhnya akan membekas sampai ke jiwa bila dibandingkan dengan mainan” tuturnya.
Referensi:
“The Seven Habits of Highly Effective People”, Steven Covey
“Remaja Berkualitas Problematika Remaja dan Solusinya”, Hasan Basri
“Memperkenalkan Kemandirian Pada Anak Sejak Dini” Live FB Bebeclub
Post a Comment