Perasaan sedih, tiba-tiba ngambek, mudah tersinggung, galau tidak karuan, dan terkadang menangis, sepertinya sudah menjadi langganan tiap bulan bagi wanita yang mengalami Haid, tak terkecuali diriku sendiri. Seperti beberapa hari ini misalnya, rasa jengkel, pengin marah-marah dan terkadang menyalahkan keadaan. Oh No!
Memang sih meskipun tidak selalu muncul, namun sudah dimaklumi bahwa wanita akan
menjadi lebih sensitif ketika datang bulan. Suatu hal yang wajar namun apakah bisa
diatasi ya?
Akhirnya hal ini pun membuatku kepo, apa sih penyebabnya? Adakah cara tepat untuk menguranginya? Supaya hari-hari yang dilalui seorang wanita Haid bisa lebih bernilai positif. Nah, dari berbagai sumber aku dapatkan, begini nih penjelasannya...
Mengapa Jadi Lebih Sensitif?
Kondisi emosional wanita yang sedang Haid memang lebih labil dari biasanya. Kondisi yang mendadak naik turun ini sering disebut dengan istilah “mood swing”.
Ternyata hal ini bukan sekedar mitos namun fakta yang bisa dijelaskan secara ilmiah. Ada beberapa hormon yang terlibat dalam perubahan kondisi fisik dan psikis seorang wanita yang sedang Haid, di antaranya:
1. Hormon Estrogen dan Progesteron
Semua perubahan kondisi fisik dan kejiwaan wanita Haid dipengaruhi oleh hormon yang dihasilkan di ovarium ini.
Ketidakseimbangan keduanya membuat wanita yang sedang Haid menjadi lebih labil (berubah-ubah), kadang sangat bersemangat, namun kadang sangat sensitif dan mudah tersinggung.
2. Hormon Serotonin
Jumlah hormon yang berfungsi memberi rasa nyaman dan gembira ini menurun drastis pada saat wanita Haid. Hal ini memengaruhi suasana hati menjadi lebih mudah sedih, galau, dan kadang marah tanpa sebab.
3. Hormon Dopamin dan gamma-aminobutyris Acid (GABA)
Keduanya berfungsi mengontrol kecemasan dan stres, sehingga ketika GABA menurun akan berakibat wanita Haid sulit mengontrol kecemasan dan rasa stresnya.
Gejala dan keluhan yang menyertai kondisi Haid juga ikut berpengaruh terhadap perasaan dan mood. Keluhan yang biasanya memicu mood swing adalah kram perut, nyeri pinggang, pembengkakan payudara, kepala pusing, dan sebagainya.
Perasaan tidak nyaman akibat keluhan ini seringkali membuat lebih sensitif dan emosi mudah terpancing.
Sindrom Pre Menstruasi atau PMS (Pre Menstruation Syndrome)
Sindrom pre-menstruasi atau yang lebih dikenal dengan PMS (pre-menstruation syndrome) merupakan kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang terkait dengan proses terjadinya siklus Haid wanita.
Sekitar 80%-95% wanita pada usia melahirkan (usia produktif) mengalami gejala-gejala pra-haid yang dapat mengganggu beberapa aspek dalam kehidupannya.
Sebagian kecil dari kalangan wanita antara usia 20 hingga 35 tahun dapat mengalami sindrom pra-haid yang sangat hebat pengaruhnya. Terkadang mengharuskan mereka beristirahat dari kesibukan rutinitas hariannya.
Gangguan kesehatannya bisa berupa pusing, depresi, dan perasaan sensitif berlebihan. Gejala tersebut mulai terjadi sekitar dua pekan sebelum Haid dan seringkali dianggap hal yang lumrah bagi wanita usia produktif.
Bagaimana Cara Mengendalikan “Mood Swing”?
Sebagaimana kita perlu mengendalikan emosi marah, maka emosi sedih dan gundah gulana juga perlu kita kendalikan. Kondisi kejiwaan dan emosional yang sedang labil tidak boleh menjadi alasan untuk terus menerus larut dalam kesedihan.
Berikut ini beberapa langkah yang bisa ditempuh para wanita untuk mengendalikan kondisi emosional ketika sedang Haid:
1. Banyak berdzikir
Kondisi seseorang yang menenangkan diri dengan cara berdzikir dan berdoa pada Allah terbukti bisa melejitkan kadar Serotonin (hormon yang memunculkan efek bahagia atau gembira). Maka tidak pernah didapati orang yang ikhlas dalam berdzikir dan berdoa kepada Allah mengalami depresi atau yang semisalnya.
2. Mengalihkan emosi negatif kepada hal-hal yang lebih bersifat positif
Adakalanya kita tidak bisa tenang dan fokus pada saat Haid. Untuk itu diperlukan usaha untuk lebih menekan perasaan atau suasana hati yang tidak baik.
Mengalihkan emosi dan tenaga yang dimiliki kepada kegiatan yang lebih bermanfaat. Misalnya membaca buku favorit, memasak menu kesukaan atau menyiram koleksi tanaman bisa menjadi aktivitas pilihan.
Jangan mengikuti perasaan dengan membiarkan diri kita melamun atau mengerjakan hal-hal negatif seperti banyak mengeluh di media sosial atau marah-marah tanpa alasan yang jelas.
3. Terapi bicara pada orang lain
Dalam kondisi sendirian, seseorang lebih mudah terjatuh pada kegiatan negatif karena kurangnya kontrol sosial. Dengan mencari teman yang bisa memberikan nasihat bermanfaat dan amanah (bisa dipercaya).
Terapi bicara tidak berarti kita harus menumpahkan semua uneg-uneg hingga membuka aib pribadi. Bicara yang dimaksud adalah berusaha tetap terkoneksi dengan orang di sekitar kita, misalnya orang tua, saudara, teman atau sahabat.
Pembicaraan yang diangkat hendaknya yang bermanfaat dan tidak menambah beban pikiran kita. Ketika kita berbicara pada orang yang kita percaya, maka tubuh akan melepaskan senyawa-senyawa kimia yang merangsang perasaan gembira.
Hal yang paling menonjol adalah dilepaskannya Oksitosin akibat adanya perasaan aman, penuh dukungan, dan positif. Terapi bicara juga ditujukan untuk mempelajari strategi baru dalam mengatasi stres atau tekanan.
4. Berolahraga
Wanita yang sedang Haid tidak dilarang melakukan olahraga selama tidak berlebihan. Jangan lupa untuk melakukan pemanasan supaya perut tidak kram.
Dengan memilih olahraga ringan namun kontinu (berkelanjutan) seperti jalan kaki atau senam. Tidak perlu sampai berjam-jam, cukup 20-30 menit namun rutin dilakukan.
5. Mengerjakan Hobi
Kesukaan kita pada suatu hal akan membantu meningkatkan mood atau suasana hati menjadi lebih baik. Namun tentu saja kita harus memilih hobi yang bermanfaat.
Di saat suasana hati mulai tidak menentu, beralihlah pada hobi. Lakukan dan nikmati, itu bisa menjadi obat penawar. Mungkin saja kita sudah lama tidak mengerjakan hobi karena minimnya waktu luang.
Maka ketika ada kesempatan, segera manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Misalnya membaca, menulis, berkebun, menyulam, menjahit, ataupun memasak merupakan beberapa contoh hobi yang bisa dikerjakan.
Selain tips di atas, masih banyak lagi cara lain yang bisa ditempuh untuk menyingkirkan perasaan sedih atau galau.
Namun satu hal yang penting hendaknya jangan mengikuti kata hati dan tetap berhati-hati, mengingat kondisi keimanan seorang wanita Haid biasanya turun drastis dari hari biasanya.
Menepis setiap niat atau pikiran buruk dan segera alihkan pada hal-hal yang bermanfaat dan perbuatan-perbuatan lain yang bernilai ibadah.
Referensi: dari berbagai sumber
Post a Comment