Beberapa bulan yang lalu, suami pembengkakan pada bahu sebelah. Aneh memang, karena kami belum pernah mengetahui tentang sakit ini. Yang dirasakan waktu itu demam, menggigil, dalam beberapa minggu tidak turun.
Mencoba untuk tes covid, karena memang saat pandemi, namun hasilnya negatif. Lalu melakukan check up di salah satu klinik di Doha, hasilnya menyatakan bahwa adanya pembengkakan kelenjar limfa.
Apa itu Kelenjar Limfa?
Kelenjar Getah Bening atau biasa disebut Limfa merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh manusia yang bisa membantu melawan infeksi, baik disebabkan oleh bakteri, virus, atau lainnya. (Sumber: halodoc.com)Gejala Awal
Beberapa hari yang lalu, suami merasakan demam yang tak biasa, kadang naik dan kadang mereda sendiri. Namun hal itu berlangsung hampir lima hari, badan terasa nggak enak dan terkadang di malam hari menggigil kedinginan. Sehingga mengakibatkan suami nggak bisa bekerja.
Suami pun minta pengecekan ulang dengan menggunakan Oral Termometer, karena memang sewaktu di rumah suhu tubuh 39 derajat. Nah, setelah dilakukan pengecekan suhu badan dengan menggunakan Oral Termometer, hasilnya menunjukkan 39 derajat.
Lalu suami disuruh membuat appointment untuk melakukan tes PCR. Sebelumnya sudah ditawari oleh perawat setempat jika ingin segera melakukan tes, bisa langsung ke Doha, namun karena kondisi tidak memungkinkan ditambah lagi jarak Mesaieed-Doha kurang lebih 1 jam, maka suami memutuskan untuk membuat appointment di Mesaieed.
Tempat tes PCR yang berada di Mesaieed hanya tersedia seminggu dua kali. Tak mengapa menunggu beberapa hari lagi, karena memang kondisi nggak memungkinkan untuk pergi ke Doha. Tiba saatnya untuk jadwal tes PCR dan hasilnya pun keluar di hari berikutnya. Alhamdulilah, dari hasil tersebut suami dinyatakan negatif dari Covid-19.
"Lalu apa yang menyebabkan demam pada tubuh?" kami pun saling memandang dengan penuh tanya.
Keesokan hari, suami kembali lagi ke klinik untuk menunjukkan hasil tes. Lalu setelah konsultasi dengan dokter, akhirnya dokter pun mengambil beberapa tindakan. Mulai dari cek darah hingga Rontgen dan hasilnya keluar di hari berikutnya. Dari hasil cek darah dan Rontgen, semuanya normal tidak ada indikasi adanya penyakit tertentu.
Sambil menunggu waktu yang tepat untuk pergi ke Al Emadi Clinic, suami mendapati bahu sebelah kiri (dekat leher) membengkak dan jika dipijat terasa sakit. Dugaan sementara, “apakah ini yang membuat demam yang tak kunjung reda?” Pikiranku sempat melayang kemana-mana, semoga saja tidak terjadi hal-hal di luar dugaan.
Limfadenopati
Dokter Mesaieed Medical Clinic menyarankan suami untuk mencari klinik rujukan lainnya, karena memang hasilnya semuanya normal. Suami pun memilih Al Emadi Clinic sebagai tempat rujukan kedua.Di hari berikutnya, mau nggak mau suami harus pergi ke klinik rujukan kedua yang berada di Doha, yaitu Al Emadi Clinic. Di klinik ini, suami berkonsultasi dengan seorang dokter dan melakukan serangkaian tes seperti yang sudah dilalui sewaktu di Mesaieed Medical Clinic. Hasilnya pun sama, semuanya normal dan tidak terindikasi penyakit tertentu.
Tak hanya sampai di situ pemeriksaan lanjutan pun dilakukan, hingga dokter menyimpulkan bahwa ini suatu penyakit yang dinamakan Limfadenopati.
Limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening adalah kondisi ketika kelenjar getah bening atau gumpalan jaringan sebesar kacang yang berisi sel darah putih mengalami pembesaran. (Sumber: hellosehat.com)
Tindakan Biopsi
Bahu sebelah kiri (area yang mengalami pembengkakan) semakin hari kian membesar dan demam pun tak kunjung reda sampai sekitar seminggu lebih. Dokter Al Emadi Clinic berencana akan mengambil tindakan, yaitu Biopsi yang sudah dijadwalkan beberapa hari yang akan datang.Biopsi adalah pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan jaringan tersebut bertujuan untuk mendeteksi adanya penyakit atau mencocokkan jaringan organ sebelum melakukan transplantasi organ. (Sumber: Wikipedia)
Sebelum melakukan Biopsi, ada beberapa serangkaian yang harus dilalui oleh suami, diantaranya menunggu approval Al Koot Insurance, appointment dengan dokter Anestesi dan tes PCR. Lagi-lagi suami harus bersabar untuk menunggu informasi lanjutan dari Al Emadi Clinic. Setelah semuanya OK, maka tindakan Biopsi bisa segera dilakukan. Begitulah kira-kira pernyataan dari petugas setempat.
Treatment Herbal
Sementara menunggu informasi lanjutan dari Klinik Al Emadi, ada seorang teman baik yang menelpon kami, untuk menanyakan kondisi suami. Lalu suami menceritakan apa saja yang ia rasakan, apa saja gejalanya. Dari obrolan tersebut, teman kami mengatakan bahwa gejalanya mirip dengan yang pernah dialaminya beberapa tahun yang lalu, hanya saja tempatnya (area yang sakit) berbeda.Alhamdulillah, demam pun hilang dan area yang bengkak tadi perlahan-lahan mengempis. Hingga saat ini tinggal satu titik yang masih terasa sakit dan bahu pun posisinya sudah sama rata seperti awal sebelum sakit.
Akhirnya menjadi suatu habit yang baik bagi suami, setiap hari (Pagi dan Malam) minum Juice Wortel, Apel dan Habbatussauda. Malam harinya (tidur) menempelkan Lidah Buaya di bahu. Dan tak lupa berolahraga ringan (jogging) di pagi hari sudah menjadi suatu kebutuhan selama proses pemulihan.
Post a Comment