aprilhatni.com
aprilhatni.com

Aku dan Abekani

aku dan abekani

Apa sih Abekani?

Para penggemar tas kulit tentunya sudah tak asing lagi dengan namanya Abekani. Hayo, apakah salah satunya kamu? Abekani adalah nama sebuah brand lokal tas kulit dari Yogyakarta yang dimiliki oleh pasangan suami istri, yaitu Adi Nugraha dan Tunjung Pratiwi.


Sebenarnya Abekani sudah ada sejak tahun 2009, namun baru booming sekitar tahun 2015-2016 an hingga terkenal di luar negeri. Cara pemasarannya pun cukup unik, karena hanya dijual kepada komunitasnya sendiri yang sering disebut Abekanian Lovers.

Komunitas Abekanian Lover yang terdapat di Facebook Grup, yang memiliki tagline “Dari Tas Menjadi Komunitas” kini jumlah anggotanya mencapai 28 ribu. Dan ada pula grup-grup kecil untuk member di setiap wilayah.

Kenal Abekani

Aku kenal Abekani ini dibilang adanya unsur ketidaksengajaan. Kenapa begitu? Begini ceritanya, suatu saat aku sedang mencari  informasi (review) sebuah kosmetik melalui website female.daily.com, tanpa sengaja membaca thread yang membahas tentang Abekani ini. Kalau nggak salah di akhir tahun 2015 an.

"Apaan sih nih, rame amat?" Pikirku waktu itu. "Abekani? Apaan sih?" Tanpa pikir panjang dan untuk menjawab rasa penasaranku, akhirnya aku pun membaca satu per satu thread pada forum tersebut. Oh ternyata Abekani ini adalah tas kulit produk lokal. “Lantas apa menariknya ya?” pikirku sambil menyusuri setiap thread.

Nah, setelah tuntas membaca, aku pun mendapatkan informasi tentang Abekani ini mulai dari kualitas produknya yang bagus, modelnya yang bagus-bagus, hingga harganya yang terjangkau. Wah, semakin membuatku penasaran kan? Niat hati langsung googling, namun apa daya pekerjaan domestik sudah melambai-lambai. Aku pun urungkan niatku tadi. “Ah, sudahlah. Besok aja” pikirku saat itu.

Keesokan hari, aku mulai pencarian (googling) tentang Abekani ini yang kemarin sempat tertunda. Ternyata oh ternyata...ada Fan Page nya di Facebook. Karena saking penasaran aku segera mem follow FP tersebut dan membaca postingan demi postingan, melihat-lihat setiap produknya. “Oh iya, bagus-bagus nih” gumamku.

Ada rasa ingin membelinya, namun setelah menyusuri galeri foto pada Fanpage tersebut, tidak ada barang yang ready. Lanjut scroll sapa tau ada yang terlewat, oh aku temukan satu posingan yang informasinya kurang lebih menyatakan jika ada barang yang ready, maka akan diumumkan di FP tersebut dan dijual dengan sistem berebut, siapa yang komennya tercepat maka akan mendapatkan produknya.

Dan karena saking penasaran untuk ikut rebutan, aku mulai sering nongkrong di FP hampir setiap hari. Hingga pada waktunya ada pengumuman bahwa beberapa hari ke depan ada produk yang sudah ready dan siap untuk open order. “Wah, ini nih yang dinanti-nantikan” pikirku yang penuh dengan semangat ‘45, haha.

Nah, di hari yang sudah dijadwalkan bakalan ada produk yang mau diperebutkan bagi semua insan emak-emak, aku pun sudah siap di depan layar Handphone bermaksud untuk ikutan ‘rebutan’. Namun, apa aku berhasil? hiks, tidak pernah sama sekali. Baper? iya banget, karena beberapa kali gagal.

Hingga suatu saat aku mendapatkan informasi dari teman di FB, jika ingin memiliki produknya, ya harus menjadi membernya dulu. Caranya dengan masuk grup Abekanian Lover. Ok, aku minta seorang teman untuk mengundangku masuk di grup tersebut, karena grupnya setting private, nggak bisa ditemukan dengan browser, jadi harus ada yang menginvitenya.

Nongkrong di FBG sebulan lebih tak membuahkan hasil, hingga suatu saat aku masuk grup wilayah Abekanian Middle East, dan tara...satu produk aku dapatkan melalui Pre Order Wilayah. Inilah produk Abekani pertama yang aku dapatkan, namanya Erindah. Memang benar apa kata kebanyakan orang, jahitannya rapi, kulitnya klasik dan kuat pastinya.
erindah by abekani
Sumber Foto: abekani.com

Kini, Aku dan Abekani

Lima tahun berlalu aku sebagai Abekanian, namun kini aku sudah tak mempunyai rasa yang menggebu-gebu seperti di kala pertama mengenal Abekani ini. Jika flashback ke belakang, “kok bisa ya, aku tergila-gila seperti itu sama suatu produk?” pikirku sambil senyum-senyum sendiri. Aku sudah mencukupkan untuk memiliki beberapa produknya saja dan aku rasa nggak akan habis. Insaf euy, insaf… haha. Begitulah ceritaku tentang Aku dan Abekani.

Post a Comment