Alhamdulillah bulan ini sudah masuk di tahap Kupu-kupu Bunda Cekatan, Ibu Profesional. Wow, merasa Excited sekali ikut kelas Buncek IIP ini, benar-benar bak petualangan dan penuh tantangan. Seru, Masyaallah. Nah, pada tahapan ini ada fitur terbaru nih di kelas Bunda Cekatan, yaitu Mentorship.
Apa Mentorship itu? Menurut KBBI, Mentorship berakar kata dari Mentor, yang memiliki makna pembimbing atau pengasuh. Secara istilah ditemukan banyak sekali definisi terhadap kata Mentoring, tercatat hingga tahun 2007 ada lebih dari 50 definisi yang menggambarkan makna dari Mentoring.
Dalam buku karya Gendro Salim yang berjudul Effective Coaching, ia memaknai Mentoring sebagai sebuah aktivitas bimbingan dari seseorang yang sudah sangat menguasai hal-hal tertentu dan membagikan ilmunya kepada orang yang membutuhkannya. Orang yang melakukan kegiatan mentoring disebut dengan Mentor sedangkan orang yang dimentori disebut Mentee. (Sumber: Wikipedia)
Mentorship ala Ibu Profesional
Karakteristik Mentorship ala Ibu Profesional itu sendiri yaitu dimana setiap ibu berhak disebut/dijadikan sebagai Mentor jika ibu tersebut memiliki pengalaman di bidang ilmu tertentu. Dan Mentee-nya adalah setiap ibu yang ingin meningkatkan kualitas keterampilan dirinya di bidang tertentu.
Program Mentorship ini akan berlangsung selama 8 pekan. Dalam proses mentoring di Ibu Profesional, seorang Mentor diharapkan bisa menggali kebutuhan setiap Mentee-nya (menggali semua keterampilan yang dimiliki setiap Mentee) tidak menjejali/memberikan materi yang panjang seperti pada sistem belajar konvensional. Menggunakan The Power of Question, banyak bertanya pada Mentee. Dengan metode Inside Off (menggali yang di dalam). Karena setiap individu, kebutuhannya berbeda dan keterampilannya pun berbeda.
Nah, sehari setelah program Mentorship diluncurkan di kelas Buncek IIP, hati dan pikiran saya langsung tergerak untuk menjadi Mentor bidang Healthy & Lifestyle. Kenapa? Saya merasa sangat bersemangat ketika ide tersebut muncul seketika, saya sempat membayangkan mendapatkan banyak teman seperjuangan dalam menjalani program ini, jadi merasa tidak sendirian lagi.
Mentee saya
Saat mendaftarkan diri sebagai mentor, langsung terpikir ide mengenai program yang saya sebutkan di atas, saya rasa ini mengalir saja, spontan, tanpa memikirkan bagaimana nantinya (proses mentoring yang akan saya jalankan). Karena teringat pesan Bu Septi “hal sekecil apapun yang kita punyai, bisa jadi bermanfaat bagi orang lain”.
Bismillah saya pun menuliskan profil saya pada kolom pendaftaran Mentor dan tidak saya sangka keesokan hari ada beberapa teman yang minat dan ingin pendampingan dari saya, alhamdulillah.
Siapakan dia?
1. Miraa Nihlaa
Berasal dari IP Regional Jakarta dan merupakan tim online Rumbel GnO Jakarta. Adalah ibu dari 2 anak yang sangat senang dengan kegiatan mendesain, berkebun dan memasak. Memilih Healthy Lifestyle untuk program mentoring saat ini agar badan lebih sehat lagi, karena sekarang merasa gampang capek.
Merupakan ibu dari 3 anak, berasal dari IP Regional Kalimantan Barat dan berdomisili di Pontianak. Mbak Nia ini sangat senang membaca dan menjahit. Motivasi untuk mengikuti program Healthy Lifestyle adalah ingin belajar untuk hidup sehat lagi, terutama mengubah pola makan yang menurutnya hal yang sangat susah dilakukan. Menurutnya, juga ada beberapa keluhan yang dirasakan karena kelebihan berat badan. Dan olahraga dijadikannya Tantangan 30 hari tahap Kepompong kemarin. Kerennn!!
Biasa dipanggil Aini, berasal dari IP Jakarta dan berdomisili di Jakarta Selatan, juga merupakan salah satu pengurus HIMA Jakarta. Ibu dari 2 putra ini mempunyai hobby mengupgrade diri dan ilmu. Motivasi untuk mengikuti program Healthy Lifestyle adalah ingin lebih sehat dan BB proporsional, pun program tersebut masuk dalam Peta belajarnya (Mind Mapping). Hal ini dikuatkan lagi pada Tantangan 30 harinya (T30) di tahap Kepompong kemarin.
Lalu beberapa hari kemudian saya pun mendapatkan 2 permintaan lagi dari teman untuk minta pendampingan di program yang sama. Sebenarnya dalam hati ingin menerima, namun di sisi lain saya juga mempertimbangkan kapasitas saya, apalagi setelah mendapat penjelasan dari Bu Septi. Akhirnya dengan sangat berat hati saya tidak bisa memenuhi permintaan kedua teman tersebut. Pun selain itu masih ada beberapa Mentor lain yang masih tersedia di bidang yang sama.
Mohon maaf kepada teman-teman yang belum bisa saya dampingi. Mudah-mudahan berjodoh dengan Mentor lainnya.
Dan kepada ketiga Mentee saya, alhamdulillah kami sudah saling berkenalan dan mengenal lebih dalam. Saya harap teman-teman bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam proses mentoring ini. Sehingga apa yang teman-teman butuhkan, apa yang teman-teman harapkan akan tercapai. Aamiin…
#jurnalke1
#tahapkupukupu
#buncek1
#institutibuprofesional