aprilhatni.com
aprilhatni.com

Aku Wanita Istimewa

komunitas ibu profesional
Seiring berjalannya waktu, aku menemukan bahwa ternyata begitu usia bertambah, ada banyak hal yang menjadi beban, ada hal yang mungkin kita cemaskan, ada hal yang mungkin merasa tidak cukup dengan hal itu, sehingga kita mengeluh.

Padahal kita ingin menderaskan makna, ingin berdampak yang besar, kita musti selesai dengan diri sendiri. Jika kita selalu mengeluh, selalu cemas dengan segala sesuatu, maka kita tidak bisa memberikan dampak yang bermanfaat bagi masyarakat di sekitar kita.

  • Bagaimanakah caranya agar kita bisa berbinar-binar lagi seperti waktu kita kecil?
  • Bagaimanakah caranya kita selalu optimis, sehingga melihat sebuah tantangan menjadi hal yang menarik?

Orientasi Komunitas Ibu Profesional

Pada orientasi Komunitas Ibu Profesional kali ini mengusung tema "Aku Wanita Istimewa". Mengapa? Karena semakin banyak wanita yang menjadi ibu rumah tangga merasa tidak percaya diri (insecure), merasa tidak berguna dan tidak bisa diandalkan. Padahal mindset seperti demikian adalah salah kaprah. 

Jika kita terus menerus memelihara mindset tersebut, maka memang bisa menjadi kenyataan, bahwa kita  benar-benar tidak bisa diandalkan, hanya 'jago' urusan dapur, sumur, dan kasur saja. Kita akan semakin terpuruk dengan dogma tersebut, tidak mempunyai power apa pun. So, bagaimana sikap yang seharusnya?

1. Ubah Mindset "Aku adalah wanita istimewa"

Wahai wanita (nasihat pada diri sendiri juga, hehe...), kalian tahu? Bahwa diri kita ini sebenarnya 'unik', ada banyak yang kita miliki, namun orang lain belum tentu memilikinya.

Misalnya :
Ada orang-orang yang bertipe 'MAGNET', jika kita bertemu dengannya bawaannya selalu pingin ngobrol, pingin curhat, pingin sharing (pingin berbagi). Dan tidak semua orang mempunyai elemen magnet ini.

Jika orang tersebut (yang memiliki magnet) menjadi seorang Psikolog dewasa, maka beliau sanggup mendengarkan pasiennya dan pasiennya pun merasa nyaman.

Dan inilah keunikan dan kelebihan diri sendiri.

2. Perlu Mengenali Diri Sendiri

Apa sih sebenarnya kekuatan kita?
Ketika kita paham dengan diri kita, kita mengenali diri kita. Hal apa yang kita bisa dan sukai, maka kita akan berbinar dengan kekuatan tersebut. Maka kenalilah, sebenarnya kita nyaman di bagian apa?

3. Fokus Pada hal-hal yang Bisa Kita Ubah

Ada hal-hal yang tidak mungkin bisa kita perbarui, seperti hal-hal yang tidak menyenangkan, masa kecil yang tidak bahagia, misalnya atau orang tua yang tidak mendukung. Ini adalah hal-hal yang tidak mungkin kita ubah.

Maka, kita jangan fokus kepada hal tersebut maka fokuslah kepada hal-hal yang bisa kita ubah.

Apa saja hal yang bisa kita ubah?
Misalnya potensi diri kita yang bisa kita perbaiki, apa yang kita punya bisa kita kembangkan. Jangan fokus pada hal-hal yang tidak bisa kita ubah. Fokuslah pada hal-hal yang bisa kita ubah!

4. Jangan Takut Salah

Silahkan belajar hal-hal yang baru, tetapi ketika menemukan kesalahan, maka kita harus belajar dari kesalahan tersebut dan tidak mengulanginya.

5. Jangan Lupa Mengapresiasi Diri Sendiri

Mungkin saat ini kita sedang aktif di kelas Bunda Cekatan, kelas orientasi, dan mungkin aktif dengan komunitas di luar. Terkadang kita luput dari perhatian kita, padahal apa yang sudah kita kerjakan bukanlah hal yang sepele, semuanya bermakna.

Setelah merasa bahwa diri kita istimewa, lantas apa yang perlu kita persiapkan? Misi hidup yang harus kita miliki. Ketika sudah memiliki misi hidup, maka mendekatlah dengan orang-orang yang akan membuat kita fokus pada tujuan kita.

Dalam Agama Islam juga memerintahkan bahwa "berdekatlah dengan orang-orang yang akan memberikan dampak positif".

Setelah kita mepunyai misi hidup, berdekatan dengan orang-orang yang memiliki dampak positif terhadap kita, maka tentukanlah Finish Line.

Ketika sudah memiliki Finish Line, maka fokuslah dengan Finish Line tersebut! Karena banyaknya godaan, maka agak susah ketika fokus pada Finish Line.

Misalnya: Finish line saya, adalah berguna dan berdampak bagi orang di sekitar saya.
Maka, ketika kita diberi amanah (tugas) lakukanlah dengan sebaik mungkin.

Setelah materi selesai diberikan, maka dibuka sesi tanya jawab kepada peserta.

Sesi Diskusi (Tanya Jawab)

1. Bagaimana cara berdamai dengan masa lalu?

Jawaban:
Masa lalu tidak bisa kita ubah lagi, maka lihatlah masa lalu menjadi sebuah titik bagi kita hingga menjadi seperti ini.

Mungkin masa lalu memberikan noktah yang buruk bagi kita, tapi percayalah karena masa lalu tersebut yang membuat kita hingga menjadi seperti sekarang ini.

Lihat masa lalu sebagai sebuah pembelajaran, tidak perlu diungkit, tidak perlu diingat, tapi jadikan bahwa masa lalu yang membentuk saya.

Saya tidak akan setangguh ini andai tidak ada masa lalu tersebut. Kita sudah menjalaninya, masuk dalam pengalaman kita, walaupun ada rasa yang tidak menyenangkan, yakin bahwa itu semua yang membuat kita tangguh seperti sekarang ini.

2. Apa bedanya misi hidup dan Finish Line?

Jawaban:
Misi sifatnya dalam skala besar, sebuah impian yang global.
Finish Line sifatnya lebih terukur (measurable), spesifik (khusus) dan ada jangka waktunya.

3. Bagaimanakah agar punya Finish Line yang sama dengan suami?

Jawaban:
Perbanyak ngobrol (komunikasi), dan main (dolan) bareng dengan suami.

Ketika kita ingin menjadi bagian perubahan, ingin menderaskan makna. Maka, berdekatanlah dengan orang-orang yang tepat, orang-orang yang sekiranya akan membantu kita dalam mencapai misi tadi. Orang-orang yang positif, yang membuat kita merasa nyaman dan makin produktif.

Passion itu adalah sesuatu yang membuat kita bersemangat tidak kalah jika ada tantangan yang menghadang dan membuat kita lebih sehat.

Setelah mengikuti orientasi komunitas kali ini, dengan menyimak materi dan terlibat diskusi  (tanya jawab), kini aku semakin percaya diri bahwa ibu rumah tangga, sama dengan wanita karier. Bedanya adalah cakupan/area bekerja. Jika ibu rumah tangga adalah bekerja di rumah, maka wanita karier adalah ibu pekerja di luar rumah.

Semuanya mempunyai kelebihan masing-masing. Ibu rumah tangga akan menjadi multi skill, jika ia mengetahui bakat alaminya dan mau mengasahnya. Maka wahai kalian ibu pekerja di dalam rumah, jangan berkecil hati, carilah mutiara dirimu, temukan, dan jadikan sebagai tempat bahagiamu! Selamat berbahagia, ya!

Post a Comment