Kejahatan Seksual
Berdasarkan Asosiasi Psikologis Amerika, Kejahatan Seksual didefinisikan sebagai segala aktivitas seksual yang tidak diinginkan, dimana pelaku kejahatan menggunakan kekerasan, mengancam dan mengambil keuntungan dari korban yang tidak berdaya. Pada banyak kasus, korban dan pelaku kejahatan saling mengenal satu sama lain.
Perlindungan
Pencegahan dapat didefinisikan sebagai langkah untuk mengurangi luka pada tubuh dan jiwa dan mendorong interaksi serta konteks positif juga secara bersamaan. Terkait dengan kekerasan seksual, pencegahan artinya menciptakan keadaan dan perilaku yang sehat dan aman untuk mencegah kejahatan seksual bahkan sebelum kejahatan tersebut terjadi.
Source: https://capmh.biomedcentral.com/articles/10.1186/1753-2000-8-5
Tanda Anak yang Berpotensi Mengalami Pelecehan Seksual
- Mimpi buruk, masalah tidur, dan ketakutan ekstrim tanpa alasan yang jelas. Perubahan kepribadian secara tiba-tiba atau tidak dapat dijelaskan. Menjadi pemarah, moody, clingy, atau menunjukkan perubahan signifikan dalam kebiasaan makan.
- Seorang anak berperilaku seperti anak yang berusia lebih muda. Misalnya mengompol atau mengisap jempol.
- Takut terhadap tempat-tempat tertentu atau menolak sendirian dengan orang dewasa atau orang muda karena alasan yang tidak diketahui. Menunjukkan resistensi terhadap mandi rutin, toileting atau melepas pakaian bahkan pada situasi yang sesuai.
- Bermain, menulis, menggambar atau membayangkan gambar-gambar seksual atau gambar yang menakutkan.
- Menolak untuk membicarakan rahasia yang ia miliki dengan orang dewasa atau anak yang lebih tua.
- Sakit perut tanpa alasan yang tidak dapat diidentifikasi.
- Menggunakan kata-kata baru dewasa (adult words) untuk menyebut bagian tubuh. Terlibat dalam aktivitas seksual seperti orang dewasa menggunakan mainan, benda atau terhadap anak-anak lain.
- Memiliki hubungan khusus dengan teman yang lebih dewasa dengan melibatkan uang, hadiah, atau hak istimewa yang tidak dapat dijelaskan.
- Sengaja merusak dirinya sendiri. Misalnya penggunaan narkoba/alkohol, menyakiti dan melukai diri sendiri, melarikan diri, atau terjerumus pergaulan bebas.
- Diam-diam menggunakan telepon atau internet.
- Memiliki gejala fisik seperti rasa sakit yang tidak dapat dijelaskan, rasa sakit atau memar di sekitar kelamin atau mulut, penyakit menular seksual, atau kehamilan.
Source: https://www.stopitnow.org/sites/default/files/documents/files/prevent_child_sexual_abuse.pdf
Peran Lingkungan dalam Mencegah Kejahatan Seksual
➤➤Lingkup Keluarga
Ciptakan kultur keterbukaan dalam keluarga, anak bebas menceritakan pengalaman-pengalamannya ketika tidak bersama orang tua.
➯Contoh komunikasi yang dapat dibangun dengan anak
▪ "Semua bagian tubuh dapat kita bicarakan dengan penuh hormat."
Tidak apa-apa menggunakan nama yang tepat untuk bagian tubuh pribadi: Penis, Vagina, Payudara, dan Bokong. Jika orang dewasa malu menggunakan nama-nama itu, anak-anak juga akan mengikuti orang tua mereka dan akan menjadi sangat malu untuk mengatakan apabila ada seseorang yang telah memperlakukan mereka tidak pantas secara seksual atau melecehkan mereka.
▪ “Orang dewasa dan anak-anak yang lebih tua tidak punya urusan 'bermain' dengan bagian tubuh pribadimu."
Jelaskan kepada anak bahwa jika ada yang menyentuh bagian pribadi mereka dan bermain-main dengannya, adalah hal yang tidak wajar.
▪ “Orang dewasa dan anak-anak yang lebih tua tidak pernah membutuhkan bantuan dengan bagian pribadi mereka".
Sama halnya dengan ini. Anak juga diberikan pengarahan bahwa sepatutnya diapun tidak menyentuh bagian pribadi orang lain, walaupun orang tersebut memintanya.
▪ "Jika kamu ingin tahu tentang bagian pribadimu, ceritakan pada Ibu dan kita diskusikan bersama. Jangan pernah menyentuh bagian tubuh anak-anak lain!"
Akan timbul rasa penasaran pada anak. Ajak anak berdiskusi tentang hal ini dan mulailah lebih terbuka.
▪ "Menyimpan rahasia bisa menjadi sesuatu yang berbahaya. Ibu tidak akan bisa melindungimu jika kamu tidak memberitahu Ibu tentang hal tersebut."
Sifat tertutup pada anak dapat tercipta jika tidak ada keterbukaan dalam keluarga. Ajarkan kepada anak bahwa menyimpan rahasia (apapun itu) justru akan menyulitkan dia. Dengan lebih terbuka maka kita sebagai orang tua dapat membantu anak menyelesaikan masalahnya.
Source: http://www.massmed.org/Patient-Care/Health-Topics/Violence-Prevention-and-Intervention/Protecting-Your-Child-from-Sexual-Abuse--Together-We-Can-Prevent-the-Sexual-Abuse-of-Children-(pdf)
➤➤Lingkup Masyarakat
“Perlindungan kejahatan seksual harus dilakukan secara menyeluruh oleh seluruh lapisan masyarakat. Orang dewasa harus berkomitmen untuk melindungi anak-anak dengan belajar mengenali dan merespon perilaku yang tidak pantas di sekitar anak-anak, bahkan sebelum seorang anak dirugikan”
▪ Gerakan-gerakan kolektif perlindungan dan pencegahan kejahatan seksual.
▪ Adanya mekanisme penyebaran informasi pelaku kejahatan seksual agar dikenal luas sehingga membuat orang tua lebih waspada.
▪ Masyarakat perlu mengetahui informasi yang akurat dan benar mengenai risiko kejahatan seksual dan meruntuhkan berbagai mitos tentang kejahatan seksual.
Gerakan Perlindungan dan Pencegahan Kejahatan Seksual
⇨SEMAI 2045⇦
Gerakan menyelamatkan generasi emas Indonesia dengan aktif melakukan kampanye edukasi positif. Bersama keluarga Indonesia membangun generasi dengan bekal 3 prinsip pengasuhan, dalam lingkungan yang baik, benar, dan menyenangkan sehingga Indonesia dipimpin para generasi B.E.S.T di tahun 2045.
Kegiatan: Melakukan berbagai kegiatan penyuluhan dan kampanye kesadaran seksual kepada anak dengan cara 3B (Bermain, Bernyanyi, Bercerita).
Source: http://www.semai2045.org/
⇨OAK FOUNDATION⇦
Oak Foundation memiliki komitmen untuk menangani berbagai masalah global, sosial dan lingkungan, terutamanya yang memiliki dampak besar pada kehidupan orang-orang yang membutuhkan. Kini, lebih dari 40 negara telah dibantu oleh Oak Foundation dalam mewujudkan dunia yang lebih baik.
Kegiatan: Salah satu kegiatan kemanusiaan yang dilakukan adalah program “Prevent Child Sexual Abuse”. Program yang sudah dijalankan lebih dari 20 tahun ini terbukti menurunkan angka kekerasan seksual di beberapa negara dunia ketiga seperti Kenya dan Uganda hingga lebih dari 50%.
Source: http://oakfnd.org/index.html
➤➤Lingkup Pemerintah
➱Payung hukum untuk kasus kejahatan seksual anak
➱Hukuman yang amat berat untuk pelaku kejahatan seksual
➱Program rehabilitasi menyeluruh bagi korban kejahatan seksual
➱Regulasi digital media (pemblokiran situs pornografi)
“Kemampuan orang tua mendidik anak ada batasnya, sedang pintu pertolongan Allah tiada terbatas. Maka iringi proses mendidik anak dengan doa” (Abdullah Gymnastiar)
“Semoga anak-anak kita bisa terlindungi dari kejahatan seksual yang semakin merajalela”
Sumber:
https://www.apa.org/topics/sexual-abuse/
#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangIIP
#Bunsay4Gabungan3
Post a Comment