Tinggal di lingkungan seperti ini akan sangat berbahaya jika kita tidak segera aware untuk mengingatkan dan mengajarkan kepada anak-anak kita bahwa perbuatan itu adalah perbuatan yang tidak baik dan tidak perlu ditiru.
Kisah 4 Sahabat Karib yang Saling Peduli
Di sebuah desa, terdapat 4 orang anak yang berkawan akrab. Namanya, Seno, Tono, Budi, dan Tini. Sepulang sekolah mereka selalu bermain bersama-sama.
Suatu ketika, mereka berempat bermain kejar-kejaran. Sebelum permainan dimulai, mereka melakukan suit terlebih dahulu, untuk menentukan siapa yang kalah dan akan mengejar yang lainnya. Nah, ternyata Si Tono yang kalah dan itu tandanya dia yang harus mengejar ke-3 temannya tadi.
Saking asyiknya, Budi yang sedang dikejar Tono, tidak melihat kalau ada Batu di depan.
"Bruggh!!!" Budi terjatuh, kakinya terluka dan berdarah.
“Aduhhhh!!!” keluh Budi.
Lalu ketiga temannya tadi tidak tinggal diam, mereka segera menolong Budi. Budi berjalan sedikit pincang, dengan berpegangan pada bahu Tono dan Seno menuju ke rumah Tini yang tidak jauh dari area bermain tadi.
Sesampai di rumah Tini, Budi berbaring di sofa merintih kesakitan.
"Sebentar ya Budi, aku ambilkan kompres, obat merah, dan plester" kata Tini.
Kemudian tak lama Tini datang sambil membawa perlengkapan P3K.
"Nah ini, obat merah dan plesternya" kata Tini.
"Sebentar ya Budi, aku ambilkan kompres, obat merah, dan plester" kata Tini.
Kemudian tak lama Tini datang sambil membawa perlengkapan P3K.
"Nah ini, obat merah dan plesternya" kata Tini.
Sebelumnya, Seno dan Tono turut membersihkan luka Budi kemudian Tini dengan cekatan segera mengobati dan memplester area yang terluka tadi.
"Aduh, aduh...perih" kata Budi.
"Sabar ya, bentar lagi selesai. Memang perih sih awalnya, tapi nanti segera kering dan ga terasa perih lagi" sahut Tini.
"Nah, sudah selesai. Sekarang gimana rasanya?" Tanya Seno, Tono, dan Tini.
"Alhamdulillah, sudah mendingan. Tidak perih lagi" jawab Budi.
"Lain kali kalau lari lihat ke depan ya! Biar nggak tersandung lagi" ucap Tono menasehati Budi.
"Sabar ya, bentar lagi selesai. Memang perih sih awalnya, tapi nanti segera kering dan ga terasa perih lagi" sahut Tini.
"Nah, sudah selesai. Sekarang gimana rasanya?" Tanya Seno, Tono, dan Tini.
"Alhamdulillah, sudah mendingan. Tidak perih lagi" jawab Budi.
"Lain kali kalau lari lihat ke depan ya! Biar nggak tersandung lagi" ucap Tono menasehati Budi.
"Iya. Aku tadi lalai saking asyiknya bermain. Terima kasih ya kawan, kalian sudah menolongku. Kalian memang kawan-kawanku yang baik" kata Budi.
“Kita kan harus saling tolong-menolong. Karena, itulah gunanya teman...” sahut Seno.
Aqmar menyimak dengan penuh perhatian selama saya bercerita dan kadang bertanya di sela-sela cerita, yang ia tidak mengerti.
“Kita kan harus saling tolong-menolong. Karena, itulah gunanya teman...” sahut Seno.
Nilai moral yang ingin saya sampaikan pada Aqmar adalah selalu berbuat baik dan saling tolong-menolong kepada sesama.
Pesan moral: Jika berjalan dan berlari selalu melihat ke depan, karena kita tidak tahu apa yang ada di depan.
#GrabYourImagination
#KuliahBunSayIIP
#Level10
#MembangunKarakterAnakMelaluiDongeng
#Tantangan10hari
#KuliahBunSayIIP
#Level10
#MembangunKarakterAnakMelaluiDongeng
#Tantangan10hari
Post a Comment