Bismillahirohmanirrohim
Keterampilan berhitung merupakan salah satu keterampilan dasar yang perlu dikuasai oleh anak-anak kita. Sebagaimana kemampuan membaca, keterampilan berhitung juga memberikan banyak manfaat di kehidupan anak-anak kita kelak.
Namun, sayangnya sebagian besar orang menganggap matematika itu menakutkan. Berhubungan dengan matematika itu berarti akan membuat kita bergelut dengan hitungan yang rumit dan susah dipecahkan. Membuat anak bisa Matematika itu biasa, namun menumbuhkan anak suka dengan Matematika bukanlah perkara yang mudah.
Namun, sayangnya sebagian besar orang menganggap matematika itu menakutkan. Berhubungan dengan matematika itu berarti akan membuat kita bergelut dengan hitungan yang rumit dan susah dipecahkan. Membuat anak bisa Matematika itu biasa, namun menumbuhkan anak suka dengan Matematika bukanlah perkara yang mudah.
Oleh karena itu, perlunya berbagai macam cara yang menyenangkan untuk membuat anak memahami matematika. Salah satu diantaranya dengan melakukan berbagai macam aktivitas seru yang akan membuat anak mencintai matematika.
Hari ini ada acara International Day di sekolah anak-anak dan anak-anak diwajibkan untuk membawa makanan tradisional dari daerah asal/negara mereka yang nantinya akan dishare di kelas. Seperti biasanya, setelah acara utama yakni Parade, Performance anak-anak dari masing-masing negara, ada undangan bagi kami para orang tua untuk ikut menikmati berbagai makanan tradisional negara yang telah dibawa siswa sekolah tadi.
Pertama kali yang kami kunjungi adalah ruang kelas 6, yaitu kelasnya Prista. Sesampai di kelas, kami pun mencoba mencicipi satu per satu makanan tradisional yang telah tertata rapi di meja. Para orang tua boleh makan di tempat maupun membawa pulang kue-kue tersebut. Yah namanya cinta Indonesia, tetap saja yang pertama kali diburu ya jelas makanan/kue Indonesia dong, haha.
Tatapan mata saya langsung menuju makanan dengan bentuk bulat-bulat (seperti Bakso) ternyata memang ga salah menebak, yak dialah Pempek Adaan, salah satu makanan favorit saya dan anak-anak. Ah, tanpa pikir panjang langsung embat dong ya, haha. Kemudian Prista juga menginginkan kue Sus, Molen, Cireng dan Onde-onde untuk dibawanya pulang dan dimakan di rumah.
Selanjutnya, kami mengunjungi ruang kelas 2 yaitu kelasnya Aqmar. Seperti kakaknya, Aqmar pun menginginkan beberapa kue Indonesia untuk dibawanya pulang dan dimakan di rumah. Saya pun menaruhnya ke container yang tersedia di tempat tersebut.
Sesampai di rumah, kami buka container tempat kue-kue tadi. Sambil ia makan, Aqmar saya tanya nama dari kue-kue tersebut. Dan ia hanya bisa menyebutkan satu jenis kue yang selama ini familiar buatnya. Akhirnya saya bantu menyebutkan satu per satu kue-kue tersebut. Ada Onde-onde, Lapis, Apem, Molen, Lemper, Bakwan, Cireng dan Sus. Kemudian saya menyuruhnya untuk menghitung kue-kue tersebut beserta bentuknya.
“Coba hitung adek, ada berapa kue?” tanya saya.
“One, two, three, four, five, six, seven, eight. Eight, Ma” jawabnya sambil menghitung.
“Terus bentuknya apa saja?” pertanyaan kedua dari saya.
“Ada Square, Circle, Oval, Rectangle” jawabnya sambil mengunyah.
"Sekarang, kuenya tinggal berapa Adek?" pertanyaan ketiga.
"five, Mama" jawabnya sambil menghitungnya.
Jadi pembelajaran Matematika Logis hari ini mengenai penjumlahan, pengurangan dan mengenal bentuk dengan menggunakan Kue sebagai medianya.
Sebenarnya Aqmar sudah paham mengenai Penjumlahan, Pengurangan maupun bentuk suatu benda. Namun tidak mengapa dengan me-review kembali, hal ini ditujukan agar anak mengetahui bahwa Matematika tidak hanya melulu berupa angka-angka yang harus diselesaikan melainkan bahwa Logika Matematika bisa terkait dalam aktifitas sehari-hari.
#harike1
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Thinklogic
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Thinklogic
Post a Comment