Bismillahirohmaanirrohim…
Setiap anak itu unik. Mereka tak sama dengan orang lain di sebelahnya. Tak sama dengan kakak ataupun adiknya. Bahkan tak selalu sama dengan saudara kembarnya. Mengapa unik? Hal ini dikarenakan setiap anak memiliki cara tersendiri yang memudahkan mereka dalam melakukan kegiatan berpikir, berproses dan mengerti informasi yang biasa disebut belajar. Dan keunikan ini akan sangat terlihat pada Gaya Belajar nya. Anak Visual akan berbeda gaya belajarnya dengan anak Auditori maupun anak Kinestetik, pun sebaliknya.
Sering kali kita mendengar celoteh di luar sana...
"Duh.. anakku nilainya jeblog, kamu sih main hape mulu.. jarang belajar sekarang".
"Anakku itu sebenarnya pinter loh, tapi kalau di rumah malas belajar".
"Si Anu itu kalau disuruh belajar paling malas, jadinya bodoh deh".
"Anakku itu sebenarnya pinter loh, tapi kalau di rumah malas belajar".
"Si Anu itu kalau disuruh belajar paling malas, jadinya bodoh deh".
Daan masih banyak lagi kalimat-kalimat serupa yang sering terdengar. Padahal setiap anak itu CERDAS, setiap anak itu pembelajar yang ulung.
Lalu apa yang salah? Mungkin orang tuanya kurang peka seperti apa sebenarnya gaya belajar dari si anak. Anak suka belajar, tapi karena tidak suka caranya belajar itu sendiri, jadilah mereka malas. Nah padahal gaya belajar setiap anak bisa berbeda dan ada yang lebih dominan, apakah anak itu tipe belajarnya Visual, Auditori, Kinestik atau mungkin bisa jadi gabungan antara 2 atau 3 tipe gaya belajar tersebut.
Apa tujuan dari belajar itu sendiri? Mengutip dari materi Bunda Sayang Institut Ibu Profesional bahwa tujuan dari belajar ada 4 yaitu :
1. Meningkatkan rasa ingin tahu (Intellectual Curiousity).
2. Meningkatkan daya kreasi dan imajinasinya (Creative Imagine).
3. Mengasah seni/cara anak agar selalu bergairah untuk menemukan sesuatu (Art of Discovery and Invention).
4. Meningkatkan akhlak mulia anak-anak (Noble Attitude).
Di materi ke-4 kali ini saya diajak untuk belajar mengamati Gaya Belajar anak dengan harapan saya bisa mengetahui, tipe belajar anak apa yang paling dominan. Apakah dengan satu tipe, dua tipe atau mungkin kesemuanya.
Bismillah, semoga konsisten dan Istiqomah saya mulai tantangan hari pertama dengan mengamati Gaya Belajar Prista.
Hari ini kebetulan ada tugas dari TPA untuk murojaah Surah As Syams. Ini merupakan minggu kedua yang sebelumnya Prista sudah menghafal separuh dari surah tersebut.
Metode seperti ini memang sudah saya terapkan pada Prista semenjak mulai menghafal surah An Naas. Dan metode seperti ini sangatlah cocok buat Prista, terbukti setelah berlatih 2-3 kali, biasanya dia langsung hafal.
Kesimpulannya, untuk belajar menghafal Al Quran, Prista menggunakan 3 tipe gaya belajar sekaligus. Untuk lebih rincinya bisa terlihat pada chart di bawah ini.
#harike1
#Tantangan10hari
#Gamelevel4
#Gayabelajaranak
#kuliahbunsayIIP
Post a Comment