Libur sekolah telah tiba, sudah jauh-jauh hari aku mempersiapkan untuk mengisi waktu liburan. Yah, di bulan Januari lalu, tepatnya libur Half Term di musim dingin. Aku mulai berselancar di salah satu aplikasi yang menawarkan sejumlah penginapan guna mencari destinasi untuk mengisi liburan nanti.
Kurang lebihnya menghabiskan waktu skimming selama beberapa jam di aplikasi tersebut. Dengan menghitung jadwal kerja suami, menentukan hari dan tanggal sewaktu booking. Akhirnya pilihan jatuh di salah satu resort yang terletak di Doha, Qatar yaitu Banana Island Resort.
Banana Island Resort adalah sebuah pulau kecil di Qatar. Resort ini berbentuk bulan sabit dan terletak di lepas pantai ibu kota Doha. Ini adalah pulau alami di Teluk Persia. Banana Island Resort Doha dibangun oleh Anantara, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Pariwisata dan Perhotelan, berkantor pusat di Thailand.
Pulau ini memiliki luas 13 hektar (0,13 km 2 ; 32 hektar) memiliki marina dan terumbu karangnya sendiri. Seluruh struktur selesai pada tahun 2015. Memiliki beragam vegetasi seperti pohon palem dan kebun dan fasilitas mewah bagi wisatawan.
Pulau ini memiliki luas 13 hektar (0,13 km 2 ; 32 hektar) memiliki marina dan terumbu karangnya sendiri. Seluruh struktur selesai pada tahun 2015. Memiliki beragam vegetasi seperti pohon palem dan kebun dan fasilitas mewah bagi wisatawan.
Sebenarnya sudah lama kami merencanakan untuk mengunjungi tempat yang satu ini, namun belum ketemu waktu yang pas, selalu bentrok dengan jadwal kerja suami.
Saat menerima email konfirmasi dari pihak Booking.com, ada beberapa kebijakan yang perlu kita ikuti bahwa per orang hanya bisa membawa 2 buah barang bawaan, termasuk tas tangan dan koper. Jika ada barang tambahan lainnya, maka akan dikenakan biaya 50 Riyal per barang.
Persyaratan selanjutnya yaitu membawa QID/ passport saat check-in, juga Marriage Certificate bagi warga Qatar maupun ekspatriat. Adapun pemberitahuan bahwa dilarang membawa makanan maupun minuman saat pergi ke resort, serta kawasan ini (Banana Island Resort) pun bebas dari minuman beralkohol, apapun jenisnya.
Ini merupakan kebijakan Banana Island Resort sebagai wujud menghormati dan mengapresiasi terhadap budaya lokal serta tradisi adat setempat.
Tiba saatnya, kami berangkat menuju Banana Island Resort. Kami berangkat dari Mesaieed pukul 13.30 waktu setempat, karena waktu check-in terjadwal pukul 15.00, supaya tidak terburu-buru selama dalam perjalanan. Pukul 14.15 tepat kami sampai ke terminal pertama, yaitu AL Shyoukh terminal.
Al Shyoukh Terminal
Merupakan terminal pertama yang akan mengantarkan kami pergi ke pulau buatan tersebut (Banana Island Resort). Kami parkir di salah satu slot parkir mobil khusus untuk tamu, parkir valet, dan kami pun menjumpai troli bagasi yang tersedia di pintu masuk.
Waktu itu lumayan ramai sih, karena bertepatan dengan hari libur nasional Qatar. Banyak sekali rombongan Qatari yang mengantri di pintu masuk.
Saat kami check-in, segala yang dibutuhkan pihak hotel, seperti QID maupun passport dicek oleh staff setempat. Sambil menunggu kapal/Boat datang, ada salah satu staff menghampiri kami untuk konfirmasi ulang mengenai kamar yang kami pesan sebelumnya.
Yah, awalnya kami pesan Premier Sea View Room, akan tetapi staff hotel menyarankan untuk mengganti Deluxe Sea View Room dengan pertimbangan ruangannya lebih luas dan cocok buat anak anak mengingat kami membawa dua orang anak.
Ruangan lobby ini cukup unik, bernuansa Timur Tengah, adapun berbagai perabot tradisional seperti lantai kayu dan pajangan yang indah menghiasi ruangannya ini. Sungguh aku takjub begitu melihatnya, juga ada Bookhor (wewangian khas Arab) untuk mengharumkan ruangan.
Waktu menunjukkan pukul 14.30, salah satu staff mengumumkan bahwa kapal (Boat) yang akan mengangkut kami sudah datang. Dan semua orang yang menunggu di situ dipersilahkan bersiap untuk naik kapal tersebut.
Kapal Ferry untuk mengangkut penumpang |
Kondisi dalam Kapal Ferry |
Pemandu Kapal Ferry |
Sepuluh menit kapal melaju dari terminal, seketika pula cuaca berubah, angin dan gelombang laut lumayan besar hingga mengguncang kapal yang kami tumpangi. Sempat deg-degan tapi kami percaya tidak akan terjadi apa-apa yang penting terus memanjatkan doa selama perjalanan.
Dua puluh menit telah berlalu, di depan sana sudah terlihat sebuah pulau kecil yang begitu Indah dan menakjubkan, masya Allah. Semua orang dengan bersemangat melihat keluar jendela ketika kapal sudah mulai mendekati pulau itu.
Alhamdulillah akhirnya sampai juga di tempat tujuan, yah Banana Island Resort.
Setelah masuk di Gate utama, kami mulai registrasi ulang, staff mengecek seluruh perlengkapan yang dibutuhkan. Setelah semuanya beres, kemudian salah satu Guide mengantarkan kami untuk menuju kamar kami.
Main Gate |
Kebetulan ada Guide yang berasal dari Indonesia, namanya Risma. Setelah berkenalan singkat, lalu Mbak Risma mengantarkan kami untuk menuju kamar kami sambil menjelaskan berbagai fasilitas yang ada di resort tersebut.
Tidak sampai sepuluh menit, akhirnya kami sampai kamar kami, kamar 4009.
Mbak Risma juga menjelaskan berbagai cara dalam menggunakan fasilitas kamar dan juga menginformasikan jika kami ingin berkeliling resort, bisa memesan electric car (seperti mobil Golf) yang telah disediakan.
Room Outside |
Bathroom Interior |
Room Interior |
Living Room |
Room Backside |
Ah sudah tidak sabar lagi mau berkeliling resort ini, meskipun cuacanya tiba-tiba gelap dan angin kencang akan tetapi tidak menyurutkan niat kami untuk berkeliling resort.
Sehabis Sholat Magrib, lalu kami memesan mobil listrik melalui line telepon sesuai saran Mbak Risma untuk mengantarkan kami keliling resort ini. Sepuluh menit kemudian mobil yang kami pesan tadi datang dan kami mulai naik mobil tersebut.
Angin dingin, cuaca gelap disertai badai, kami mengelilingi resort itu. Masyaallah indahnya serasa bukan di Qatar, dalam hati bilang “Yah, ini sih Maldives nya Qatar”.
Setelah menjelajah dari pangkal sampai ujung resort, kami singgah ke salah satu fasilitas yang ada di tempat itu, Fun Area, tempat ini berisikan area Bowling, Cinema, Biliar.
Breakfast di Banana Island Resort
Keesokan hari, kami sarapan ke salah satu restauran yang terletak di dalam gedung Wellness Centre, yang bernama Azraq Restaurant. Menu yang disajikan di restaurant ini diantaranya masakan ala Timur Tengah, Italia, dan Internasional.Kids Corner |
Azraq Restaurant |
Azraq Restaurant |
Wellness Centre |
Wellness Centre |
Jalan menuju Main Gate |
Kolam Renang |
Pemandangan Laut |
Icon Banana Island Resort Doha |
Kolam Renang |
Insyaallah liburan selanjutnya, kami berencana untuk mengunjungi tempat ini lagi, pastinya liburan di musim dingin.
Banana Island Resort ini merupakan satu-satunya resort terindah dan termewah di Qatar, sejenak kita akan terlupakan kalau sedang berada di Qatar yang khas dengan padang pasirnya. Karena memang rancangannya dibuat semirip mungkin seperti Maldives/Maladewa. Yah, Maladewa yang terkenal sebagai destinasi wisata mewah itu.
Proses check-out telah selesai, saatnya kami kembali ke terminal pertama saat keberangkatan (Al Shyoukh) dan kami pun telah bersiap untuk naik kapal yang berkode Bird 5.
Ferry |
Saat tiba di terminal Al Shyoukh, lobby penuh dan area parkir makin ramai karena para tamu sibuk dengan barang bawaan mereka, pun para tamu yang sedang check-in.
Post a Comment