Bismillahirohmanirrohim
Waktu menjelang sore, seperti biasa anak-anak melakukan aktivitasnya masing-masing. Si Adik, main mobil-mobilan sedangkan kakaknya sibuk menggambar.
Biasanya mereka main sepeda di luar, tapi berhubung Summer dan suhu di luar masih sekitar kurang lebih 40 derajat, jadinya mereka main di rumah.
Setelah beberapa jam kemudian, anak-anak selesai berkegiatan karena persiapan mau mandi sore. Lah, tapi mereka meninggalkan begitu saja mainan belum diberesin, buku gambar, serta pensil warna juga belum dikembalikan ke tempat asalnya.
Dalam hati rasanya pingin ngomel-ngomel, lah gimana coba rumah yang tadinya rapi, bersih, nyaman dipandang mata berubah jadi ‘kapal pecah’, hiks…
Aku coba istighfar dan menghela nafas untuk menenangkan diri, sabar...sabar...ini tantangan yesss!!! hehe... Kalau mau rumah rapi sepanjang hari, ya artinya ga ada anak-anak dong. Mau? Aku tanya pada diri sendiri. Ah tidak.
Ok, sebelum bergegas ke atas aku coba untuk bertanya pada mereka;
“Kakak-adik, coba lihat!” Sambil menunjukkan barang-barang mereka yang berserakan belum diberesin “Kalau rumah kita kayak begini, kira-kira bagus engga?” “Di sana ada mobil-mobilan yang tercecer, terus di sini ada pensil dan buku gambar yang berserakan” “Gimana menurut kalian?”
Dan, mereka hanya menggeleng...
“Trus, kalau misalnya mainan ini mama taruh di sini (sambil menunjukkan pada mereka dengan menaruh di tempatnya), jadi rapi ga?”
“Iya..” jawabnya
“Oke, kalau gitu...yuk kita sama-sama beresin ini semua ke tempatnya!”
“Are you ready?” “Oke. Ma..” Kemudian dengan semangat kami saling berebut untuk menaruh ke tempat semula. Setelah semuanya beres, aku rangkul mereka sambil katakan;
“Alhamdulillah, sekarang sudah rapi lagi yah rumah kita. Iya kan?” “Masyaallah, mama terima kasih pada kalian semua. Kalian pinter semua... shalih dan shalihah insyaallah…”
“Besok, kalau mau main diberesin seperti ini lagi yah!” Pintaku.
“Oke, Ma…” jawab mereka serentak
“Nah, sekarang waktunya mandi. Yuk!”
“Yeay…”
“Aku duluan ya Ma” sahut si kakak
“Engga, aku dulu..” sambung adik
Mereka saling berebut untuk masuk kamar mandi. Aku coba untuk menenangkan situasi saat itu.
“Oke. Adik mandi setelah kakak ya?” sambil aku tatap matanya dan mengelus badannya
“Kakak cuma bentar kok, sabar ya!”
“Kita main bola dulu, yuk!”
Alhamdulillah dia menyetujuinya, muka yang tadinya sedikit ditekuk dan cemberut berubah sumringah lagi.
Dalam melakukan komunikasi dengan anak-anak saya usahakan untuk menggunakan beberapa kaidah yang terdapat pada materi Komunikasi Produktif.
#hari7 #gamelevel1 #tantangan10 hari #komunikasiproduktif #kuliahbundasayang #institutibuprofesional