Bismillahirohmanirrohim
Yeay, setelah melewati 10 hari tantangan Komunikasi Produktif dengan anak-anak, kini saatnya lanjut ke tantangan berikutnya melakukan Komunikasi Produktif dengan suami. Nah, begini ceritanya:
Di suatu pagi, sehabis menyapu halaman depan, aku langsung menuju dapur untuk menemui suami yang sejak tadi sibuk dengan ‘project’nya, dengan maksud untuk menyampaikan hal yang terjadi waktu di luar tadi. Suami tipikal orang yang nggak mudah marah, santai dan cuek.
Berikut obrolannya; Aku: "Pa, tadi aku kan bermaksud untuk ngisi air di Cooler terus sekalian aja aku siram keseluruhan...biar bersih gitu, sebab banyak debunya...eh taunya aku tekan power off-nya kok ga bisa mati yah. Nyala terus, malah swing nya jadi nengok kiri-kanan... hehe ... Gimana yah, rusak apa engga ya?
Suami: "ya ga apa-apa itu, palingan juga korslet. Nanti lah dibongkar..."
Aku: "owh iya, aku pikir juga gitu sih. Ntar mungkin kalau bagian dalam dah kering, normal lagi kali. Mungkin gegara aku siram, hehe ...
Eh tapi, coba sih dicek ke luar sana, Pa!"
Aku saranin untuk ngecek, sapa tau sudah normal lagi. Kemudian suami ngecek ke luar, dan balik lagi tanpa komentar apapun, hiks.
Terus aku tanya lagi. Aku: "Gimana Pa? Sudah bisa apa belum tombol powernya itu?"
Suami: "belum sih, mungkin belum kering"
Aku: "owh, iya ya...musti nunggu beberapa hari ke depan kali" Suami: "iya ..."
Alhamdulillah benar apa prediksi saya, selang sehari Cooler sudah normal lagi. Saat situasi seperti ini paling cocok menurutku adalah dengan menerapkan Kaidah 2C: Clear and Clarify. #hari11 #gamelevel1 #tantangan10 hari #komunikasiproduktif #kuliahbundasayang #institutibuprofesional
){kind=link}